Senin, 07 Februari 2011

FF/ Love & Struggle/ chap 8/ End

Fan Fiction
Title : Love and Struggle Part 8 [last part]
Author: Fizah Cassiopeia a.k.a Fizah's world a.k.a me
Cast : Shin Ha Jin
Han hyo Ri
Kim Jaejoong
Shim Changmin
Kim Junsu
Jung Yunho
Park Yoochun
Kim Heechul
Kang Soo Hee [other cast nyusul]

Ha jin POV
Setelah kuhitung-hitung. Aku memerlukan uang sekitar 5.000.000 won... hutang appa 2.500.000 won... bayar rumah sakit ama Hyo ri 1.500.000 won... Aisshhh, kalau aku hanya mengandalkan gaji kerja paru waktuku... itu tidak cukup... satu bulan Cuma dapat 100.000 won,,, itu berarti aku harus bekerja 50 bulan... 50 bulan = 4 tahun 2 bulan...belum lagi untuk keperluan sehari-hari. kalau aku keburu dipanggil Tuhan gimana??? Hutangnya tidak terbayar...
Aku hanya bisa berdiri di balkon rumah sakit ini seraya merasakan sejuknya hembusan angin sore ini. Aku memejamkan mataku... aku berpikir keras... persoalan hidupku kali ini... membuatku bingung setengah mati... walau masalah hutang adalah masalah yang selalu hadir di kehidupanku... tapi aku merasa kali ini... sungguh membebaniku... Uhuk-uhuk... aku terbatuk-batuk. kondisiku memburuk.
Tuhan... haruskah aku melakukan ini??? Apakah ini jalan satu-satunya... aku hanya mematung memandang dokumenku yang berisi data-data transaksi jual-beli ginjal. Paling untung, ginjal dihargai sekitar US$50000. Kalau aku melakukan ini,, aku harus berjuang sembuh dulu melawan penyakitku ini... walau rasanya takkan mungkin, tapi aku akan berusaha. Demi appa... walau dia appa tiriku... aku sayang appaku melebihi apapun. Tapi... hatiku tidak menginginkan ini... aku sama sekali tidak ingin mendonorkan ginjalku. Perlahan aku merobek-robek dokumen itu. Aku yakin pasti ada cara lain.
[Background song Begin]
Sekarang... hanya appa tiriku-lah yang kupunya...aku tidak tau lagi bagaimana appa kandungku... aku tidak tau dia dimana.... sudah 8 tahun kami tidak bertemu. Dalam doaku... aku harap appa bahagia dengan keluarga barunya. Sempatkah aku bertemu appa nanti...Tuhan, kalaupun nantinya aku tidak akan bertemu appa kandungku....
tolonglah... sampaikan sejuta sayangku untuknya. appa, dengarlah betapa sesungguhnya kumencintaimu...appa... aku ingin bertemu, walau hanya dalam mimpi...
Umma... aku benar-benar merindukanmu.. kau selalu di hatiku... walau kini kita berbeda dunia...umma-ahh... aku masih ingin bersamamu... aku ingin merasakan hangatnya pelukanmu... lembutnya belaian kasihmu...
tak terasa aku menitikkan air mataku... aku kembali ingat ummaku... umma... kenapa pergi secepat itu... aku masih ingin bersamamu... Aku hanya dapat memandang mereka dalam bingkai foto ini... foto ini adalah satu-satunya foto mereka yang kupunya...
Aku kembali menerawang sambil terus menahan sakitnya nafasku.
lebih menyakitkan lagi ketika appaku menelponku. Beliau cerita semuanya. Umma bercerai dengan appa dulu karena umma sayang dengan appa. Umma tidak bisa hamil lagi karena rahimnya di angkat. Umma keguguran ketika mengandung adikku. Dan umma pura-pura berselingkuh dengan appaku yang sekarang.Umma tidak mau melihat appa sedih karena appa sangat menginginkan anak laki-laki. Umma... kamu benar-benar umma terbaik di dunia ini...dan aku masih belum bilang dengan appa tentang kondisiku.Beliau menyuruhku mencari appa kandungku disini, di Seoul... Appa... maafkan anakmu ini... Aku tidak yakin bisa mencari apa kandungku. Aku menangis.
[Background song holding Back The Tears]
Tiba-tiba ada seseorang yang merengkuh tubuhku ke pelukannya. Dia Jaejoong oppa. Rupanya dari tadi dia di sini.
”Ha jin-ahh... kumohon jangan menangis seperti ini... aku tidak sanggup melihatnya” ucapnya.
”oppa... jangan seperti itu... aku juga tidak sanggup melihatmu sedih...”ucapku. Ia mengeratkan pelukannya. Tiba-tiba nafasku... sakit sekali rasanya... semuanya pun menjadi gelap... tapi aku bahagia, walau gelap... aku masih dipelukannya.

Author POV [background song When We’ll be Together]
Sekarang Ha jin masih tidak sadarkan diri. Changmin memeriksa Ha jin. Dan ia menambahkan alat bantu nafas untuk Ha jin. Sekarang wajah manis yeoja itu dihiasi penuh selang, tabung oxygen dan alat-alat deteksi jantung. Jaejoong terus berada di samping Ha jin. Ia terus menggenggam tangan yeoja itu. sementara di samping bantal yeoja itu terdapat foto umma dan appanya.
Changmin terlihat berfikir keras. Ia bingung kenapa kondisi yeoja ini menurun drastis.
*****
”berapa uumurnya?” tanya seorang Ahjusshi kepada Changmin.
”hmmphh... 18 tahun...” jawabnya.
”Aishhh... muda sekali yeoja itu...”
”nde... Ahjusshi, mohon bantuannya”ucap Changmin. Ahjusshi itu hanya manggut-manggut. Dia adalah Shin hyun bin.Dokter senior yang merupakan Kepala sekaligus pemilik rumah sakit ini. Dan juga appa Yunho.
*****
Changmin meminta Dokter Shin hyun bin untuk memeriksa kondisi yeoja itu.
”apa keluarganya sudah mengetahui kondisinya hari ini?” tanya dokter itu.
”anii... hanya teman-temannya saja. Keluarganya tidak terlihat satupun yang menjenguknya”
”mwo! joengmal? Kasihan sekali...kenapa seperti itu?”Changmin hanya geleng-geleng. Merekapun masuk ke kamar 307.
”kenapa keluarganya tidak datang...?” tanya dokter Shin hyun bin.
”keluarganya di Pyongyang sama sekali tidak diberitahu dok...” jawab Hyo ri. Setelah di telepon Jaejoong, ia segera datang ke rumah sakit. Mata yeoja itu juga sembab. Ia tidak tahan melihat kondisi sahabatnya sekarang. Dokter hyun bin kaget setengah mati.
”yeoja ini... apa... apa namanya Shin Ha jin...” suara dokter itu bergetar ketika melihat wajah Ha jin. Wajahnya mulai berkaca-kaca.
”nde...” jawab jaejoong seraya terus memegang tangan Ha jin.
”Ha jin... Ha jin... anakku...”ucap beliau lirih seraya meraih foto yang tergeletak di samping bantal Ha jin.
”mwo!!!” semuanya terkejut mendengarnya. Dokter itu menangis. Ia masih mengenali Ha jin walau kondisinya seperti ini. Ada perasaan bersalah di hatinya.
”jadi... anda... appa kandungnya...” ucap hyo ri terbata. Dokter itu hanya mengangguk. Dia terlalu sibuk sehingga tidak mengetahui anaknya seperti ini.
”ya! Kemana saja anda selama ini... Dia sangat menderita... apa anda tau... ”emosi hyo ri memuncak di sela tangisnya.
“mianhee... Ha jin.... minhee...” ucap Dokter itu lirih tanpa berpaling menatap muka yeoja itu. Hyo ri hanya pasrah. Percuma dia emosi seperti ini. Ia tau, mereka memang tidak pernah berhubungan lagi semenjak perceraian umma Ha jin juga semenjak kepindahannya ke Pyongyang meninggalkan kota kelahirannya Seoul. Betapa terkejutnya Yunho yang saat itu juga ada di sana.
”appa... jadi... selama ini... dia adik tiriku...”ucapnya lirih. Ia begitu menyesal mengetahui hal ini di saat seperti ini.
“appa... berhentilah menangis dulu... lakukan sesuatu...” desak Yunho. Matanya mulai berkaca-kaca. Dokter itu pun tersadar. Ia segera melakukan tindakan.
Setelah beberapa saat kemudian. Hyo ri menceritakan semuanya kepada dokter itu yang merupakan appa kandung ha jin.
Alangkah terkejutnya dokter itu, ketika mengetahui mantan istrinya sudah meninggal. Beliau kembali menangis. Hari itu penuh dengan tangisan di kamar itu.
End Author POV

Jaejoong POV [Background song toki wo tomette]
Ha jin-ahh... sudah 3 hari... kenapa kamu tidak bangun... buka matamu... berjuanglah melawan penyakitmu... ku mohon... ku mohon….” Aku duduk di samping pembaringannya. Ku elus tangan mungilnya. Aku tidak sanggup melihatnya seperti ini. Tuhan… kenapa di saat aku benar-benar jatuh cinta… kau uji aku dengan cobaan seberat ini…
Ku usap pipi yeoja itu. mukanya benar-benar pucat seperti mayat. Aku takut... aku sangat takut melihatnya seperti ini.
”Ha jin-ahh... bangun... sekarang appamu akan selalu ada di sampingmu... ” ucapku lagi. Dari kemaren aku dan Hyo ri tidak beranjak sedikitpun dari kamar ini. Begitu pula dengan appanya.
*****
Hari ini Ha jin akan menjalani operasi. Kata appanya walau resikonya tinggi, ini akan membunuh sel-sel kankernya. Aku sedikit bergidik ketika Changmin menjelaskan dengan pembedahannya. Bayangkan saja, paru-parunya akan di angkat dan diganti (cangkok paru). Aku terus berdoa demi kelancaran pembedahannya hari ini.Aku yakin appanya akan melakukan yang terbaik. Ha jin-ahh... sarangheyoo..
End jaejoong POV

Ha jin POV
Perlahan aku membuka mataku. Rasanya kondisiku jauh lebih baik dari sebelumnya. Kulihat jaejoong oppa tertidur di sampingku seraya terus menggenggam tanganku... Omona... tanganku digenggam...Dan kulihat ada seorang Ahjusshi tersenyum di sampingku. Aku mengenali wajahnya.
”a-appa...”ucapku lirih. Air mataku tumpah begitu saja ketika beliau memelukku. Aku tidak menyangka, akan bertemu dengan appa lagi.
”ha jin-ahh... mianhee...”ucap beliau lirih. Aku tersenyum.
”aku sayang appa...” ucapku. Beliau menangis dalam pelukanku. Aku belum bisa bergerak bebas saat ini. Namun aku merasakan kalau hari ini aku seperti terlahir kembali. Cukup lama aku dan appa terharu satu sama lain. Appa cerita semuanya. Ternyata aku habis melakukan pembedahan. Setelah beberapa jam, appa pulang sebentar memberitahu anggota kuluarganya yang juga keluarga baruku. Appa terlihat begitu semangat.
Aku terkekeh melihat Jaejoong oppa yang masih terlelap. Kata appa... dia selalu di sampingku selama aku tidak sadarkan diri seperti saat ini. Kubelai rambutnya yang kecoklatan. Perlahan dia bangun.
”ha jin-ahh... kamu sudah sadar...” Ucapnya langsung memelukku.
”ne.. gomawo oppa... kamu sudah menjagaku...”ucapku.
”Aissshh... sudah seharusnya begitu... kamu juga... membuatku stress... tidur berhari-hari”candanya.
”perasaan aku Cuma tidur beberapa jam...”candaku.
”pabo... kamu tidur 3 hari lebih tau...” ucapnya terus memelukku.
”Ha jin... aku merindukanmu...”ucapnya. Tiba-tiba appa datang bersama keluarga baruku. Sontak kami melepaskan pelukan kami.
”Yaaa.... Jaejoong-ahh... apa yang kamu lakukan dengan adik baruku...” ucap Yunho.
”mwo! jadi...” aku kaget
”ne... mulai sekarang Yunho akan menjadi kakakmu...”ucap appa. Yunho oppa memelukku. ”aku dapat ade...”candanya. Membuat yang lain tertawa.
Dan aku bahagia... karena aku juga dapat umma baru, umma Jung hyo mi.tapi ummaku-lah umma nomor satu di dunia. Beliau tersenyum seraya memelukku. Ternyata umma tiri tak segalak yang kubayangkan.
”chukkae....” ucap Hyo ri. Aku hanya tersenyum. Betapa bahagianya hari ini.
*****
[Background song my everything CSJH]
Malam ini Jaejoong oppa menemaniku. Umma, appa dan yunho oppa sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Besok mereka akan menjemputku karena aku sudah diperbolehkan pulang. Sekarang penyakitku sudah sembuh.
”Oppa.. kenapa kamu senyam-senyum seperti itu...”ucapku.
”anii... aku begitu bahagia....”ucapnya seraya mengacak-acak rambutku.
’waeyo??? Apa karena kamu dipuji dosen hari ini... atau karena kamu menghabiskan separoh makan malamku...”ucapku asal. Jaejoong oppa terkekeh.
”aniyo... aku bahagia karena kamu...”ucapnya. Sontak aku memandangnya.
”apa karena aku... memberikan separoh makan malamku..”candaku.
”Aisshh.. itu semua karena aku kasihan melihatmu kelaparan.... perut oppa bunyinya keras sekali... ahahaha...” lanjutku. Aku jadi gugup karena jaejoong oppa terus memandangku. Jaejoong oppa mendekatkan wajahnya ke arahku. Apa yang akan dilakukannya. Jantungku berdegup kencang saaat ini. Ia menyibak rambutku. Untuk kesekian kalinya ia membuat wajahku merah seperti kepiting rebus.
”ha jin-ahh... sarangheyo...”bisiknya tepat di telingaku membuatku sedikit bergidik karena merasakan hembusan nafasnya. Jarak kami begitu dekat. Paling sekitar beberapa inchi. Dia terus menatapku.
”nado... sarangheyo..” ucapku langsung memeluknya. Aku tidak sanggup menatap matanya. Tubuhku jadi panas dingin melihatnya. Jaejoong oppa hanya tersenyum seraya mengacak-acak rambutku.
”Aisshhh... kamu ini....”ucapnya memelukku erat
End of Ha jin POV

Beberapa hari kemudian
Author POV
Ha jin sudah masuk ke kampus. Hyo ri senang sekali melihatnya. Hyo ri sibuk mengajak Ha jin bercanda ketika dosen yang cukup membosankan sedang menjelaskan.
”Hyo ri-ahh... aku banyak ketinggalan... jadi... becandanya nanti saja ya..” bisik ha jin.
”nde... nde..” Hyo ri sedikit mendengus. Ha jin hanya tersenyum melihatnya.
Sekarang Ha jin tidak bekerja lagi. Karena ia tinggal bersama appa kandungnya. Hutang-hutang appa tirinya juga sudah dilunasi. Sekarang appa tirinya hidup bahagia di Pyongyang. Dan sesekali appanya berkunjung ke Seoul.
End author POV
*****
Jaejoong POV
Seperti biasa, hari ini kami kembali nongkrong di kantin. Aku, Yunho, dan Yoochun. yoochun sibuk menceritakan pacar barunya kepada yunho. Tanpa sengaja mataku tertuju kepada kedua yeoja di koridor kampus. Dari sini memang jelas terlihat. Aku terkagum-kagum. Dia begitu sangat manis. Karena selama ini aku hanya melihat wajahnya yang selalu pucat dan lesu karena sakit. Tapi kali ini, dia begitu lain. Itu Ha jin. Ia terlihat kusut karena Hyo ri menyeretnya ke arah kantin. Aku tersenyum melihat mereka.
Hyo ri terlihat menyuruh Ha jin memesan makanan. Dengan terpaksa dia mengikuti kemauan Hyo ri. Aku melambai-lambaikan tangan ke arah hyo ri yang celingak-celinguk mencari tempat duduk. Dengan semangat ia menuju ke arah kami.
”jagi-aa...!!! seru Yunho juga. Aku tidak tau kapan Yunho jadian dengan Hyo ri karena selama ini aku tidak memikirkan apapun kecuali Ha jin. Ehehehe.
Ha jin terlihat celingak-celinguk mencari Hyo ri. Maklum kantin ini cukup luas.
”Ha jin-ahh!!!” seru hyo ri. Ha jin berjalan ke arah kami. Sedetik pun aku tidak lepas memerhatikannya. Sekarang ia duduk di hadapanku. Dia pun menatapku malu. Aku benar-benar gemas melihatnya.
”ha jin-ahh.. baru kali aku melihatmu di kantin ini... Aisshh... kamu manis sekali hari ini...” ucap Yoochun. Ha jin hanya tersenyum.
”ya! Yoochun-ahh... jangan menggoda adikku” seru Yunho.
”mwo! aku tidak menggodanya, aku hanya memujinya...” ucap Yoochun.
”jagi-ahh...”sapaku lembut seraya memegang tangannya. membuat wajah manisnya merona.
”cieeeee....” goda yoochun dan hyo ri. Aku dan ha jin jadi salting sendiri.
”Jaejoong-ahh... ini masih tempat umum... jangan mulai disini...” goda Yoochun.
”a-aku... mau ke toilet dulu...” ucap Ha jin. Sepertinya dia malu. Aku terkekeh melihatnya. Aku menyusulnya.
“Jiahh... pangeran mengejar sang putri... apakah yang akan terjadi...” seru yoochun. Yunho dan hyo ri cekikikan mendengarnya. Aku tidak mempedulikannya. Aku celingak-celinguk di toilet. Dan kulihat Ha jin keluar dari dalm toilet. Dia senyam-senyuum sendiri. Aku terkekeh melihatnya.
”mwo! oppa... kenapa kamu di sini...?” tanyanya.
”aku mencarimu... ”ucapku tersenyum. Tiba-tiba yeoja itu mencium pipiku.
”sarangheyo...”ucapnya malu seraya berlalu meninggalkanku. Aku hanya mengelus pipiku dan terpaku beberapa saat.. Dan aku segera mencegatnya dan memeluknya. Aku mengecup keningnya.
”nado... sarangheyo...” ucapku.
End Jaejoong POV
======END======

hehe..
mian kalo gaje~
RCL yaks...
RCL kalian sangat berarti bagiku... *lebayy*
gomawo dah setia ngebaca ff q... *bow*








Tidak ada komentar:

Posting Komentar