Jumat, 11 Februari 2011

FF/ My Destiny/ chap 1

My 4th FanFiction
Author : Vizah Jaemin Cassie a.k.a Fizah's world a.k.a me
Tittle : My Destiny chap 1
Cast :
-Member DBSK






-Lee Hyuk jae/ Eunhyuk

-Kim Hee Chul



-Park Ran Ran a.k.a Love Jaejoong


-Park Sin Mi a.k.a Yuran ‘eizu’ Hesty



-Park Hye jin a.k.a Yeitzha Cassiopeia

-Song Ji Yool

-Lee Yoo Rin

[other cast nyusul]

Annyeong chingu deul
Pie kabare??? Hehehe…
Author balik lagi dari peraduan… abis bertapa di apartemen Jaejoong oppa~ wkakakakakak…dah kangen taa ma author… *author narsiss =,=’*
Hmmmph… mian yaks… cast.a bertahap dulu… bagi chingu yang belum kebagian maaf yaks… author juga nunggu inspirasi n waktu luang… miianhee… joengmal mianhee… *bow 100x*
Mian juga kalo ntar pembagian ceritanya lebih banyak cerita tentang jaepa... hehe
Author masih demen ama jaepa... dan mungkin akan terus seperti itu,,,
And mian kalo karakter oppa-deul kali ini agak sedikit berbeda...
Wokeh… kembali ke laptop… kembali ke FF maksud.a

Happy reading !!! \\(>0<)//

Ran Ran POV
Huffh… haruskah aku menerimanya? Umma dan appa ada-ada saja... aku kan sudah dewasa,,, yah walaupun baru jadi mahasiswi setahun. Aku dijodohkan... dengan namja yang tak kuketahui identitasnya. Aku juga belum pernah bertemu dengannya.Umma dan appa merahasiakannya. Kata umma aku sudah dijodohkan dari kecil. Orang tua namja itu sahabat baik umma dan appa. Aiiishh... inikan masalah serius, masalah masa depanku... aku kan juga bisa cari pasangan sendiri. Aku sudah dewasa!
Umma dan appa selalu seperti itu. Dari kecil mereka selalu memanjakanku. Sebenarnya itu tak masalah, mungkin karena aku adalah anak semata wayang mereka. Perempuan pula. Aku tau mereka memanjakanku karena sayang padaku. Aku sungguh beruntung...Tapi, sekarang kan aku sudah dewasa. Aku bukan anak-anak lagi.
Mungkin mereka takut kalau aku salah memilih namja chingu. Yahh... jujur aku memang kurang berpengalaman daripada yeoja lain. Sebenarnya aku juga kurang tertarik dengan hal-hal seperti itu. Aku masih menikmati duniaku. Dunia sastra.
Sebenarnya aku juga beruntung dengan sifat umma dan appa. Mereka selalu menjagaku dari namja-namja yang ingin mendekatiku. Entah kenapa aku merasa sangat ill feel setiap ada namja yang mendekatiku... bukan semua namja, hanya namja yang mengejarku saja... Bahkan aku merasa terganggu dan takut dengan mereka. Aku bingung kenapa aku bisa seperti ini... Apa ini masalah psikologis? Sejenis phobia misalnya... molla~... Pernah ada seorang namja datang ke rumahku. Kata sahabatku, Sin Mi dia menyukaiku. Aku malas meladeninya. Untung ada umma dan appa yang mengintrogasinya habis-habisan sehingga membuatnya tidak betah. Namja itu tidak pernah lagi ke rumahku. Dia jera. Aku tersenyum mengingat kejadian itu. Umma dan appa memang hebat...
Tapi... tidak untuk saat ini. Mereka menjodohkanku... aku tidak bisa menolaknya... Apa yang harus kulakukan? Ini kan bukan zaman Siti Nurbaya lagi *lho?*
Aku melamun sepanjang koridor kampus. Arrrghhh... aku harus bagaimana? Rasanya aku ingin berteriak. Aku mengambil permen coklatku. Kalau lagi banyak pikiran seperti ini aku sering memakannya. Karena coklat memang bagus untuk kondisi psikologi seseorang yang tertekan seperti aku saat ini.
”hey... cantik... sendirian aja...” ucap 5 namja yang nonkrong tak jauh dari ku. Mereka sedang menggoda seorang yeoja. Aku geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka. Yeoja itu hanya senyum-senyum seraya berlalu.
”yahh... koq pergi... sini temenin kami...” ucap mereka lagi. Seketika tawa mereka meledak. Dasar, mereka tidak berubah. Mereka adalah sunbae-sunbae ku. Mereka Jung Yunho, Kim Jaejoong, Kim Junsu, Kim hee chul, dan Lee Hyuk Jae atau bisa dipanggil Eunhyuk. Sebenarnya mereka juga termasuk namja-namja populer di kampus ini. Sampai aku yang tidak memperhatikan namja pun tau siapa mereka. Mereka selalu iseng menggoda yeoja-yeoja di sini. Apalagi kalau yeoja itu cantik. Mereka selalu tebar pesona kepada yeoja manapun, tidak sedikit yeoja yang tertarik kepada mereka kemudian menjadi yeoja chingunya namun hanya beberapa hari saja mereka sudah putus. Dan namja-namja itu dengan tampang innocentnya kembali menggoda yeoja-yeoja lain. Itu kata Sin Mi juga karena namja-namja itu adalah sahabat oppanya, Park Yoochun. Sinmi lumayan dekat dengan mereka Aku sering main ke rumah Sin Mi, oppanya dan Changmin sunbae sangat baik, sifat mereka benar-benar bertolak belakang dengan kelima namja yang ada di depanku sekarang. Aku bingung kenapa mereka bertujuh bisa bersahabat. Tapi, walau bagaimanapun aku tidak boleh menilai mereka sembarangan. Karena setiap orang punya alasan masing-masing atas setiap kelakuannya. Mungkin... begitu juga dengan kelima namja ini... yang selalu menggoda yeoja-yeoja.
Aku sih tidak masalah. Mereka tidak akan menggodaku karena menurutku penampilanku ini jauh dari kesan feminim. Aku agak sedikit tomboy di kampus. Terkadang penampilanku memang kusengajakan berantakan. Tapi kalau aku berada di luar kampus atau di rumah aku adalah yeoja feminim yang merupakan sifat asliku. Aku berpenampilan seperti ini juga supaya mereka yang selalu nonkrong di depan kelasku tidak menggangguku. Atau supaya namja-namja tidak mengejar-ngejarku. Karena untuk saat ini aku tidak ingin pacaran dulu. Bukannya aku menyombongkan diri, tapi dari dulu ada saja namja yang mencoba mendekatiku padahal aku tidak punya perasaan apa-apa terhadap mereka. Aku hanya tidak ingin menyakiti mereka nantinya. Aku akan jujur dengan perasaanku. Aku hanya akan mencari namjachingu yang benar-benar mampu meluluhkan hatiku. Dan lagi... mungkin juga aku akan mendapatkan namjachingu yang benar-benar tulus, karena dengan penampilanku yang seperti ini hanya namja yang benar-benar tulus... hanya namja yang tidak hanya memandang kecantikan... namja yang tidak memandang penampilan fisik...yang akan menyukaiku. Itu pemikiranku... aku tidak tau itu benar atau salah... namun, aku yakin akan hal itu. Karena pada umumnya, namja hanya melihat kecantikan seorang yeoja saja...
Makanya aku mengubah sedikit penampilanku ini. Walaupun ini bukan diriku sendiri aku menikmatinya. Karena dengan begini, aku dapat lebih menikmati duniaku. Aku akan lebih konsen dalam dunia sastra...
Aku menhela nafas. Aku segera memasang headphoneku untuk mendengarkan ipod seraya mengenakan tudung jaket hitamku. Aku berjalan melewati mereka. Aku tidak tau apa mereka menggodaku juga. Aku hanya ingin menghindari mereka.
End Ran Ran POV

Author POV
”Annyeong maniss... ” Heechul menyapa Ran Ran. Namun tak ada respon.
“hyung, dia sahabat dongsaeng Yoochun kan?” tanya Junsu kepada Yunho.
”nde..” ucap Yunho. Mereka hampir hafal semua yeoja di kampus ini, termasuk Ran Ran. Namun dari awal Ran Ran selalu seperti itu... dia sangat cuek, tidak seperti yeoja lain yang senyam senyum dan centil-centil.
”yeoja manis tapi tomboy.... sini donk...” goda Eunhyuk menghampiri Ran Ran seraya tersenyum nakal dan berjalan di sebelah kiri Ran Ran. Junsu juga terlihat menggodanya.
” Park Ran Ran...namamu unik...” Junsu memanggilnya lembut seraya berjalan di sebelah kiri yeoja itu. Sementara dari tadi Jaejoong hanya terdiam memperhatikan Ran Ran. Dari awal Jaejoong sangat penasaran dengan yeoja itu. Ia yakin sifat Ran Ran tidak seperti itu... Jaejoong memang pintar menilai watak yeoja-yeoja di kampus ini.
”permisi... aku ingin lewat..” ucap Ran ran dingin seraya melepas headphonenya. Eunhyuk dan Junsu lah yang mencegatnya.
“omonaaa….!!! Manis manis tomboy… ck ck ck…”Junsu dan Eunhyuk bengong melihat Ran Ran menatap mereka. Baru kali ini mereka melihat wajah Ran ran dari dekat.
“boleh minta nomer handphonenya gak?” ucap Junsu.
”permisi.... aku ingin lewat !” Ran Ran mengulang kata-katanya dengan lebih tegas.
”nde... kami akan memberimu jalan, tapi minta nomermu dulu...” tambah Eunhyuk.
Ran ran menerobos pertahanan 2 namja itu. Junsu dan Eunhyuk melongo. Baru saat ini mereka benar-benar tidak digubris.
”Hyung-ahh... kita taruhan yuk... siapa yang bisa mendapatkan yeoja itu akan jadi pemenangnya...” ucap Eunhyuk. Sepertinya dia kecewa dengan sikap Ran Ran tadi.
”heh... kalau itu sih... aku pasti pemenangnya..” ucap Heechul PD.
”aniyo~ jangan... yeoja bukan untuk dijadikan taruhan…dia yeoja yang berbeda… jangan jadikan dia sebagai taruhan…” tiba-tiba jaejoong menyela perkataan mereka.
“nde.. aku setuju… walau kita seperti ini, kita juga harus menghormati perasaan yeoja…”tambah Yunho. Junsu manggut-manggut.
“betul juga ya…” Eunhyuk sadar, ia juga bingung kenapa ide seperti itu bisa keluar dari mulutnya. Heechul menimpuk kepala Eunhyuk.
“huuuu…” Eunhyuk sedikit meringis dan menginjak kaki Heechul.
”Aiigo~” spontan Heechul melompat-lompat tidak karuan dengan satu kaki. Tangannya memegang kaki satunya. Eunhyuk hanya menertawakan hyungnya itu.
End Author POV

Junsu POV
Aku berjalan tergesa-gesa di koridor kampus ke tempat tonkrongan kami, tadi aku ke toilet sebentar, ada panggilan alam. Aku tidak mau kalau harus kehabisan jatah makanan. Siang ini rencananya Yunho hyung akan mentraktir kami.
Bruukkk
Tanpa sengaja aku menabrak seseorang sehingga aku terduduk dilantai. Aku mencoba bangkit seraya mengusap-usap pantatku. Agak sakit rasanya.
”Ya! Kalau jalan hati-hati dong! Omelku. Ternyata orang yang kutabrak adalah seorang yeoja. Tapi sepertinya dia masih anak SMA karena dia mengenakan seragam. Kenapa ada anak SMA nyasar di kampus ini?
”Kamu yang seharusnya hati-hati!” omelnya terbata. Suaranya yang lembut tidak pantas dipakai untuk mengomel. Aku berani taruhan, pasti yeoja ini adalah yeoja penyabar yang jarang marah-marah kepada orang lain.
”hey! Kamulah yang menabrakku, lagian... kenapa ada anak SMA nyasar di kampus ini” tambahku. Aku ingin mengerjainya. Aku ingin melihat reaksi yeoja penyabar ini.
”Aiisshh... terserah aku dong, mau nyasar di kampus kek...di pasar kek...bukan urusanmu!” bentaknya. Aku terkejut. Ternyata penilaianku salah. Bakalan seru nih...
Dia mengelus lengannya yang memerah. Barang bawaannya yang berupa sup tumpah ke lantai dan sebagian mengenai baju seragamnya. Aku jadi tidak tega. Aku menghampirinya. Kurapikan barangnya yang terjatuh. Dompetnya juga terjatuh, sempat kulirik kartu pelajarnya. Ternyata namanya Park Hye jin. Aku terkekeh melihat foto yang terpampang di kartu pelajarnya. Pose yang kaku. Seperti foto-foto kebanyakan kartu pelajar dan kartu Tanda Penduduk.
”Aiisshhh... apa yang kamu lihat!” omelnya merampas kartu pelajar yang kupegang. Aku memandangi yeoja itu. Dia terlihat sibuk mengibas-ngibaskan tangannya pada seragam yang dikenakannya. Pasti panas karena tertumpah sup tadi. Aku mencoba mengelap seragamnya dengan sapu tanganku.
”apa yang kau lakukan! Aku bisa sendiri!!!” serunya dengan wajah memerah karena mungkin baginya aku kurang ajar menyentuh badannya sembarangan.Ia pun beranjak meninggalkanku. Aku kan hanya mau menolong...
”Heyy!!! Tunggu... aku kan Cuma mau menolongmu” teriakku namun ia tetap berlalu.
”oh iya! Cepat dibersihkan!!! Badanmu bau sup... nanti bisa-bisa kamu dimakan lagi,,, hahaha!!! Teriakku membuatnya berhenti dan menoleh ke arahku.
”Heh! GA LUCU!!!” ucapnya kemudian melanjutkan langkahnya. Aku bengong. Apa benar itu tidak lucu?
End Junsu POV

Hye jin POV
Aigo~ aku terpaksa membeli sup lagi... kalau bukan gara-gara namja aneh itu... Dia bahkan tidak meminta maaf kepadaku padahal jelas-jelas dialah yang salah. Namaku Park Hye Jin, appaku adalah rektor kampus ini. Mulai hari ini dan seterusnya aku akan mengantarkan sup untuk appa sebagai makan siangnya.
Kemaren waktu tes kesehatan, kolesterol appa meningkat. Untungnya tidak terlalu tinggi. Tapi itu membuatku benar-benar tidak bisa tidur. Agak berlebihan memang...Waktu appa demam biasa saja aku sudah kalang kabut, aku benar-benar mengkhawatirkan kesehatan appa. Makanya aku akan rutin membawakan sup rendah kolesterol setiap siang untuk appa. Supnya khusus dibuat umma.
Aroma sup itu masih tercium di seragamku. Mukaku kembali memerah mengingat apa yang dilakukan namja tadi. Dia mengelap seragamku. Apa sih yang dipikirkannya. Aku kan seorang yeoja. Kalau hanya ditangan atau di kaki sih tidak masalah... ini kan di badanku. Dia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali.
End Hye jin POV

TBC~

1 komentar: