Jumat, 11 Februari 2011

FF/ My Destiny/ chap 3

My 4th FanFiction
Author : Vizah Jaemin Cassie
Tittle : My Destiny chap 3
Cast :
-Member DBSK






-Lee Hyuk jae/ Eunhyuk

-Kim Hee Chul

-Park Ran Ran a.k.a Love Jaejoong

-Park Sin Mi a.k.a Yuran ‘eizu’ Hesty

-Park Hye jin a.k.a Yeitzha Cassiopeia



-Song Ji Yool


-Lee Yoo Rin

[other cast nyusul]


”umma.. appa... ini yeoja yang kumaksud... dia yeojachinguku” seruku di tengah pembicaraan mereka dengan seorang ahjusshi dan ahjumma. Mungkin mereka adalah orang tua dari yeoja yang dijodohkan denganku.
End Jaejoong POV

Ran Ran POV
Mwo! aku melongo tidak percaya. Namja ini seenaknya saja. Tadi menyuruhku macam-macam, sekarang dia malah bilang kalau aku yeojachingunya. Aku menginjak kakinya. Aku mencoba melepaskan genggaman tangannya. Namun dia tetap tidak bergeming dan tambah menggenggamku lebih kuat.
”Jongie... kamu sudah datang...” ucap ahjumma yang mungkin adalah ummanya.
”umma... hentikan perjodohan ini, karena sekarang aku sudah punya yeojachingu” ucapnya seraya merangkul pundakku. Namja ini benar-benar menyebalkan!
”Ran Ran!” ucap seorang ahjumma dan ahjusshi yang dari tadi duduk membelakangi kami. Aku mengenal suara mereka.
”umma... appa...” ucapku. Mereka menghampiriku.
“wahh... kebetulan sekali sayang... umma tidak perlu susah-susah lagi menjodohkan kalian” ucap umma. Mwo!
”ahh... ini bukan kebetulan... ini sudah takdir... ternyata mereka sudah menjalin hubungan tanpa kita suruh” ucap seorang ahjusshi yang mungkin adalah appanya sunbae.
”Omona... manis sekali calon menantuku...” ucap umma jaejoong sunbae seraya tersenyum memperhatikanku. Dari tadi tenggorokanku seperti tercekat. Aku melirik Jaejoong sunbae. Ia juga tak kalah terkejutnya denganku. Tapi sedetik kemudian wajahnya berubah cerah seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Ia bahkan melepas rangkulannya dibahuku kemudian menggenggam tanganku. Apa-apaan dia!
”umma... jadi...”belum sempat aku menyelesaikan perkataanku, umma Jaejoong memotongnya.
”ia sayang... namja yang akan dijodohkan denganmu itu adalah anak kami ini... Kim Jaejoong” ucap beliau tersenyum. Senyum yang hangat.
Aku masih terkejut... aku belum sadar sepenuhnya. Jadi... Jaejoong sunbae yang dijodohkan denganku!
”sayang... kamu tidak perlu terkejut seperti itu... toh orang yang dijodohkan denganmu adalah namjachingumu sendiri” ucap appa jaejoong kepadaku.
”nde... tapi, kenapa kamu tidak bilang dari awal kalau namjachingumu itu Jaejoong... kamu tidak perlu stress seperti tempo hari memikirkan perjodohan ini...” ucap appa.
”appa... aku... aku dan jaejoong sunbae sama sekali tidak...”
”wahhh... kebetulan sekali, ternyata yeoja yang akan dijodohkan denganku adalah yeojachinguku sendiri... kalau begini, kami bisa tenang” tiba-tiba Jaejoong sunbae memotong pembicaraanku. Mwo! tunggu... dia bilang apa tadi? Kenapa dia bersikap seperti ini????? Aku tidak habis pikir. Aku menatapnya tajam. Dia malah tersenyum kepadaku. Senyum yang lembut, bukan senyum nakal seperti tadi.
”ehheemm... sayang, jangan tatap-tatapan sekarang ya... lebih baik kita makan malam dulu” tegur umma Jaejoong sunbae. Mwo! kami tidak tatap-tatapan! Appa, umma dan orang tua Jaejoong sunbae terkekeh melihat kami. Mereka pun berlalu ke meja makan. Aku tersenyum hambar.
”Ja... kita makan dulu jagi-aa” ucap jaejoong sunbae tersenyum nakal seraya menuntunku ke meja makan.
”mwo! sebenarnya apa yang kamu pikirkan!” Ucapku kesal seraya mencoba melepas tanganku dari genggamannya.
”Aiishhh... jangan tunjukkan wajahmu yang seperti itu sekarang... ja kita makan” ucapnya tersenyum nakal seraya menggandeng tanganku. Aku menghela nafas. Kenapa jadi seperti ini?
End Ran ran POV

Author POV
Dengan malas Ran ran mengikuti Jaejoong.
”wuahhh... Jaejoong memang namja yang baik, tidak salah kita menjodohkan mereka” ucap umma ran ran yang melihat Jaejoong menarikkan kursi untuk Ran ran.
”ahh... biasa saja...” ucap Jaejoong tersenyum. Ran ran mencibir. Ia bingung kenapa sekarang namja itu bersikap ’sok imut’
Ran ran terpaksa mengambilkan nasi untuk Jaejoong setelah melihat ummanya memberi isyarat kepadanya.
”gomawo ...” ucap jaejoong tersenyum. Ran ran memaksakan senyumnya.
”senang sekali punya menantu seperti Ran ran, sudah cantik, lembut, baik lagi” puji umma Jaejoong. Seketika muka Ran ran merona.
”Ahh... seharusnya saya yang berkata seperti itu, jaejoong namja yang sangat tampan, baik lagi... saya jadi tenang menyerahkan putri saya kepada namja seperti dia” ucap appa Ran ran.
”uhuk uhuk” Ran ran yang lagi minum langsung tersedak. Jaejoong menepuk-nepuk pundak yeoja itu.
”hati-hati sayang kalau minum” ucap umma Jaejoong.
”nde...” untuk kesekian kalinya Ran ran mencoba tersenyum. Jaejoong terkekeh dibuatnya. Pembicaraan pun berganti topik. Kini orang tua mereka sibuk membicarakan bisnis mereka.
”auuuw” Jaejoong sedikit meringis ketika ran ran menginjak kakinya.
”apa maksudmu? Kenapa kamu bilang aku adalah yeojachingumu” bisik Ran ran.
”awalnya aku berniat menggagalkan rencana perjodohan ini, tapi ternyata kamu adalah yeoja yang akan dijodohkan denganku... jadi, apa boleh buat, sudah terlanjur...”bisik jaejoong membuat Ran ran sedikit bergidik. Mulut Jaejoong terlalu dekat dengan telinganya.
”mwo! sudah terlanjur katamu” ucap Ran ran menghadap ke arah Jaejoong.
”nde...cepat atau lambat kita akan dijodohkan dan kita tidak bisa menolaknya” Jaejoong menatap Ran ran lekat. Jantungnya berdegup kencang menyadari ucapannya tadi. Ran ran yang mulai salting segera mengalihkan pandangannya.
”Aigo~ dia benar-benar membuatku gemas” batin Jaejoong.
End Author POV

Sin Mi POV
Aku menelan ludah... Kenapa dari tadi Changmin oppa terus memperhatikanku? Aku sedang mengerjakan tugasku di ruang tengah sambil menonton TV. Changmin oppa juga terlihat mengerjakan tugasnya dengan Yoochun oppa.
Kulirik Changmin oppa. Tuh kan... dia benar-benar menatapku, omona... aku jadi gugup. Jantungku tak hentinya berdegup kencang. Sejak kapan aku jadi seperti ini?
”Aiishh... bukunya ketinggalan di kamar...aku ambil dulu ya”ucap yoochun oppa diikuti anggukan Changmin oppa. Aku menatap oppa yang berlalu meninggalkan kami.
”Sin mi-aa... ” panggil Changmin oppa.
”nde...” ucapku kaku karena kegugupanku.
”kamu ngerjakan apa?” ucapnya lembut seraya duduk di sebelahku.
”ahh... ini ada tugas sastra” ucapku diiringi anggukannya. Aku kembali fokus mengetik tugasku. Namun dari tadi, aku terus saja salah ketik karena kegugupanku belum hilang. Changmin oppa hanya terkekeh seraya mengamati ketikanku. Ia duduk mendekatiku. Sumpah... aku tambah gugup.
”mwo! kenapa kamu mengetik namaku?” ucapnya membuyarkan lamunanku. Aku melongo dan membaca ketikanku. ’Terima kasih kepada changmin sunbae yang telah ikut serta membantu merampungkan makalah ini’
Mwo!!! seharusnya aku tidak mengetik kalimat itu di pembukaan makalahku. Pabo!!! Aku malu setengah mati.
”waahhh... benarkah aku telah membantumu... ” ucapnya.
”ehh... nde... kemaren sunbae kan yang membantuku membawa buku-buku sastra yang berat...” ucapku asal. Dia terkekeh.
”apa itu berarti aku juga di tulis di makalahmu... itukan tidak seberapa...” ucapnya tersenyum. Aku hanya mengangguk pelan.
”itu kan juga termasuk membantu... walau Cuma membawakan buku” selaku membuatnya terkekeh.
”Aiiishh... ada-ada saja kamu... hajiman, gomawo... namaku sudah terpampang di makalahmu... lain kali aku akan menuliskan namamu juga di makalahku” ucapnya berlalu seraya mengacak-acak rambutku. Aku melongo. Tak berapa lama kemudian Yoochun oppa datang.
End Sin Mi POV

Author POV
”Jaejoong-aa... kenapa dari tadi kamu senyam senyum mulu” tegur Yunho.
”Aiishhh... pasti gara-gara punya gebetan baru lagi...” timpal Junsu dan Eunhyuk.
”memangnya siapa?” tanya Heechul penasaran.
”nde... yeoja seperti apa yang bikin kamu seperti ini, dipikir-pikir kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya” tambah Yunho. Jaejoong tidak menggubris sahabat-sahabatnya itu.
”ehh... Sin Mi dan Ran ran datang” ucap Eunhyuk. Jaejoong segera mengalihkan pandangannya.Matanya sempat bertemu dengan Ran ran. Namun Ran ran segera mengalihkan pandangannya. Eunhyuk dan Heechul yang terlihat ingin menghampiri mereka dicegat Jaejoong.
”jangan ganggu mereka” ucapnya.
”waegure?” tanya Eunhyuk. Jaejoong tersenyum dan menceritakan kejadian kemaren.
”mwo! joengmal???” seru mereka berbarengan.
”pantess... kamu melindunginya, ternyata begitu ceritanya...” ucap Heechul.
”aaaa... Jaejoong-aah sepertinya kamu benar-benar menyukainya... sebelumnya kamu tidak pernah melindungi yeoja seperti ini... baguslah kalau begitu...” ucap Yunho. Jaejoong tertegun mendengar ucapan Yunho.
Tidak menunggu waktu yang lama gosip Jaejoong dan Ran ran pacaran merebah seantreo kampus. Banyak ‘fans jaejoong’ tidak percaya akan hal itu. Ran ran sempat gelabakan dibuatnya. Namun, tidak dengan Jaejoong, namja itu malah biasa-biasa saja, bahkan ia mengkonfirmasi kebenaran gosip itu.
*******

”Kamu!!!” ucap Junsu dan Hye jin berbarengan. Hari ini mereka kembali berpapasan di kampus.
”Aiiishhh... kenapa harus bertemu kamu lagi sih...” ucap Hye jin.
”ehh... mana aku tau... mungkin ini yang namanya jodoh” ucap Junsu tersenyum nakal.
”apaan sih” ucap Hye jin seraya berlalu meninggalkan Junsu. Junsu segera menyusul Hye jin dan berjalan di sampingnya.
”kamu masih marah ya... aku aja udah gak marah lagi...” ucap Junsu santai.
”mwo! ya iyalah dia sudah gak marah... orang yang salah dia... gimana sih” batin Hye jin.
”hey... kenapa diam aja” ucap Junsu lagi karena dari tadi hye jin mengacuhkannya.
”tenang... aku sudah maafin kamu koq...” tambah Junsu.
”mwo! jelas-jelas kamu yang salah” ucap Hye jin. Sebenarnya dia sudah memaafkan Junsu tapi kelakuan Junsu membuatnya sedikit jengkel.
”aku...?? ” ucap Junsu bingung seraya menunjuk dirinya sendiri. Hye jin menghela nafas dan berlalu meninggakan Junsu.
”ara... ara... mianhe...mianhe...”ucap Junsu menyusul Hye jin.
’hye jin-ahh... mianhee” ucap Junsu lagi. Hye jin terhenti.
”dari mana kamu tau namaku?” tanyanya.
”itu... ada tulisannya di jidat kamu” jawab Junsu tersenyum. Hye jin tersenyum.
”Ga lucu” raut muka Hye jin berubah 180 derajat membuat Junsu juga kehilangan ekspresinya.
”nde...nde... kamu sudah kumaafkan, berhentilah melihatku seperti itu” ucap hye jin sedikit risih dengan tatapan Junsu. Seketika senyum Junsu nongol.
”namaku Junsu, Kim Junsu... ” ucap Junsu mengulurkan tangannya seraya tersenyum.
”nanuen Park hye Jin imnida” balas yeoja itu mengulurkan tangannya.
”oh iya... ini sapu tanganmu yang kemaren...” ucap Hye jin seraya menyerahkannya kepada Junsu.
”gomawo sapu tangannya,,, ahh, aku masih ada urusan, annyeong” tambah Hye jin membungkukkan badan seraya berlalu meninggalkan Junsu. Padahal junsu masih ingin berbincang-bincang. Junsu masih bengong seraya mengamati sapu tangannya.
”haruummm...” gumam Junsu tersenyum seraya mencium sapu tangannya.
End Author POV

Yunho POV
Aku mengantri di kasir. Malam ini umma dan appa tidak ada di rumah, terpaksa aku membeli mie instant untuk makan malam. Aku melirik yeoja di depanku. Sepertinya ia lebih muda dariku. Terlihat dari wajah cantiknya yang polos tanpa polesan make up.
”annyeong...”Aku tersenyum kepadanya seperti aku menggoda yeoja-yeoja di kampus namun ia malah memasang tampang dingin setelah melirikku sebentar. Aku juga menangkap ada ketakutan di wajahnya. Yeoja itu terlihat tidak berani menatap mataku. Ia segera berlalu setelah membayar di kasir.
Aku berlari mengejar yeoja itu, setelah membayar belanjaanku tentunya. Dompet yeoja itu ketinggalan di kasir. Untung... ia masih tidak begitu jauh.
”heyy... tunggu!” seruku seraya menyusulnya. Ia menoleh ke arahku. Ia yang mulanya berjalan santai segera berlari. Aku terkejut melihat reaksinya, tanpa pikir panjang aku berlari lebih kencang mengejarnya.
”heyyy!!! Hosh... hosh...” aku kehilangan jejaknya. Aku mencari-cari sosok yeoja itu. Ah itu dia... dia tersandar di tembok seraya mengatur nafasnya.
“heyy...!” aku menyusulnya namun dengan cepat ia segera berlari. Aku mencoba mengejarnya. Larinya sungguh cepat untuk ukuran seorang yeoja. Kali ini aku benar-benar kehilangan jejaknya. Kenapa dia lari? Aku masih mengatur nafasku yang ngos-ngosan seraya melihat dompet yang kupegang. Aku kan Cuma mau mengembalikan dompetnya... ada apa dengan yeoja itu? kenapa dia terlihat setakut itu? aku bertekad... aku harus menemukannya!
End Yunho POV

TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar