Selasa, 08 Februari 2011

FF/ Why Did I Fallin Love with You/ chap 1

My 3th Fanfiction
Author: Vizah jaemin cassie a.k.a Fizah Cassiopeia a.k.a Fizah's world a.k.a me
Tittle : Why I did Falling Love with U part 1
Cast :
Member of DBSK
-Shim Hye jin a.k.a Sai -AmandafujoshiamvipseulongdKeyunJaejoongYoosuminkamekatzEternalcassiopeiadbskjustfive
-Shim hyo jin a.k.a Love Jaejoong
-Kim Yeon mi a.k.a iema hanyongri’ailomocozkaega cassiopeiabigeastkeepthefaith onlyfiveforeverfive
[yang lain menyusul]

Annyeong… Author come back !!!… ehehehe
Lagi semangat bikin FF… maklum.. masih ngebet jaepa...
Dan kaya.a akan terus ngebet setengah mati ama jaepa... gkgkgkgk
Mian kalo gaje yahh... mian juga kalau watak tokohnya monoton daripada FF sebelumnya.... Author masih amatiran...

[Background song : Beautiful life-TVXQ]

Happy reading \\(^0^)//


Hye jin POV
“hye jin-ahh… aku duluan,,, annyeong!” ucap Junsu.
“nde… bye-bye!!! Jangan lupa kerjakan PRnya ya…” teriakku karena Junsu sudah berlari duluan. Kenapa aku jadi semangat nyuruh Junsu mengerjakan tugas. Padahal aku sendiri? Masih diragukan... wkwkwkwk.
Aiisshh... Changmin hari ini tidak pulang denganku. Dia ada klub biologi. Padahal aku kurang hafal jalan pulang. Maklum,,, aku baru pindah dari Jepang. Tapi aku senang karena tidak pulang naik mobil dengan changmin karena Aku lebih suka jalan kaki seperti ini...melihat-lihat kota Seoul yang sudah 3 tahun kutinggalkan... mau cuci mata juga ceritanya.ehehehehe. Aku adalah kembaran Changmin. Kami kembar pengantin. Cowok cewek maksudnya. Walau kembar, muka kami hampir tidak ada miripnya karena kami bukan kembar identik. Aku ikut ummaku melanjutkan S3nya ke Jepang selama kurang lebih 3 tahun. Karena aku paling tidak bisa berpisah dengan umma, sedangkan Changmin dan hyo jin unnie ikut appa tetap di Seoul. Appa sibuk mengurus perusahaannya.
Hari ini adalah hari pertamaku sekolah. Aku baru kelas XI SMA (kelas 2) Aku sekelas dengan Junsu dan changmin. Junsu adalah sahabat Changmin, jadi otomatis aku juga bersahabat dengannya.
Aku bingung harus menggunakan bus yang mana. Karena jujur aku kurang tau daerah ini. Keluargaku baru pindah rumah setahun yang lalu. Tapi aku menikmati hal ini. Bukan sekali atau dua kali saja aku tidak ingat jalan. Dari dulu aku memang sering tersesat. Ehehehehe.
Aku duduk di halte bus. Dari tadi aku hanya memperhatikan anak-anak SMA yang lalu lalang. Sesekali aku tertawa sendiri melihat tingkah mereka. Yup... terkadang, kalau lagi mood aku suka sekali memperhatikan semua orang. Sambil terus mengulum lolipop aku berjalan sendirian. Melihat sekolompok anak SMA yang lagi nongkrong, sepasang sejoli yang lagi boncengan, bahkan aku melihat pasangan anak kecil yang kuperkirakan masih berumur 7 tahun tengah bergandengan dan berlari bersama. Omona... so sweet. Aku nyengar nyengir sendiri. Ada seorang yeoja mendekat ke arahku dan tersenyum. Kubalas senyumannya.
”Hye jin kan...?” tanya yeoja itu, ia mengenakan seragam yang sama denganku.
”nde...waeyo?” aku terkejut. Baru sehari aku jadi murid baru. Ternyata ada yang mengenaliku...aku yakin yeoja ini tidak sekelas denganku, sebegitu terkenalnyakah diriku... wkakakakakakak
”kamu... hmmmphh... gimana ngomongnya ya..” ucapnya.
”nde? Ngomong saja... ” ucapku.
”tolong sampaikan salamku kepada Changmin-sshi... aku... aku... ingin memberikan ini” ucapnya malu-malu seraya menyerahkan bungkusan berwarna ungu.
Aku terkejut. Ternyata Changmin yang dicarinya. Padahal aku sudah GR duluan. Wkwkwkwk.
”gomawo...” ucapnya seraya membungkukkan badan. Yeoja itu segera berlalu dengan malu-malu. Ia meninggalkanku yang masih bengong seraya memandangi pemberiannya.
”heyy... nama kamu siapa?” teriakku karena menyadari kami belum berkenalan. Tapi yeoja itu sudah menghilang di tengah kerumunan. Aku berlari mencari yeoja itu. Aku terus celingak celinguk. Tiba-tiba aku sudah lupa wajahnya tadi. Aisshhh... Pabo.... Aku menjitak kepalaku. Kenapa aku bisa terlahir pelupa seperti ini. Beda dengan hyo jin unnie dan changmin, mereka pintar dan keren. Banyak yeoja yang menyukai Changmin termasuk yeoja yang memberi bungkusan ini.Changmin dan unnie juga populer. Hyo jin unnie apalagi. Dia salah satu yeoja yang dipuja-puja namja di kelasnya. Di kelas XII,, mana disayang guru-guru. Sementara aku... kata mereka sih childish dan manja banget. Oke aku dibilang childish. Aku tidak keberatan. Tapi kalau dibilang manja... aku keberatan. Aku bukan anak manja. Tapi aku benar-benar menikmati ke-childish-an ku. Karena Aku hidup tanpa beban. Jadi awet muda... ehehehehe. Alasan yang konyol memang.
Seketika mukaku cerah karena melihat jajanan-jajanan berjejer di seberang jalan. Ada kimchi juga. Makanan kesukaanku. Aromanya menggoda hidungku. Aku segera bergegas membelinya. Dan duduk manis di halte bus sambil memakannya.
End of Hye jin POV

Changmin POV
Aissshh... aku tidak konsen memasukkan bola. Aku gelisah. Hye jin kemana? Bukannya dia pulang duluan daripada aku. Kenapa dari tadi dia belum datang. Sudah jam 4 sore. Harusnya dia sudah sampai dari jam 2 tadi. Apa jangan-jangan dia tersesat lagi. Aniyo... aku sudah menggambarkan denah pulang untuknya. Aku juga sudah menjelaskan bus mana yang akan ditumpanginya.
”Changmin-ahh... kenapa kamu bengong” Jaejoong hyung menepuk pundakku.
”ayo changmin... kenapa tidak bersemangat” ucap yoochun hyung juga. Setiap sore kami menyempatkan diri bermain basket bersama di halaman rumahku. Ada Junsu, Jaejoong hyung yoochun hyung, yunho hyung. mereka adalah sahabatku dan juga sunbaeku, rumah mereka hanya di sekitar komplek ini. Rumah Jaejoong hyung yang paling dekat, di seberang rumahku. Baru setahun aku mengenal mereka. Tapi hubungan persahabatan kami seperti sahabat dari kecil saja karena kami begitu dekat. Di tambah lagi yunho hyung adalah namja chingu hyo jin noona. Mereka cinlok di kelas.
”aniyo... aku hanya cemas... Hye jin belum pulang” ucapku.
”mwo! Hye jin belum pulang? Mianhe... tadi aku pulang duluan... jadi tidak bisa pulang bersama hye jin...” ucap Junsu merasa bersalah.
”gwanchana... ini bukan salahmu...” ucapku.
“siapa Hye jin?” tanya jaejoong hyung seraya meneguk air mineral. Mereka memang tidak tau Hye jin. Selain aku tidak pernah cerita, Hye jin kan baru pulang dari Jepang.
“apa dia...kembaranmu itu?” tebak yoochun hyung seraya masih fokus mendrible bola.
”ne... dia kembaranku...eh.. Hyung, darimana kamu tau?” tanyaku penasaran.
”aku diceritakan hyo jin” jawabnya lagi seraya memasukkan bola ke dalam ring.
”Minni-ahh... kamu punya kembaran? Joengmal?” Tanya Jaejoong hyung. Aku hanya mengangguk.
”Jaejoong-ahh... bukannya aku sudah cerita denganmu...”seru Hyo jin noona yang dari tadi mojok dengan yunho hyung di sudut lapangan basket rumahku.
”Aissshh... Jaejoong kan terlalu sibuk dengan jabatannya. Kapten basket... mana sempat dia mendengarkanmu” ucap Yoochun.
”nde... saking sibuknya... cewek pun belum punya...” sindir Junsu.
”ya... kamu sendiri juga belum punya...” ucap Jaejoong hyung.
”tapi... setidaknya aku sudah pernah pacaran... kalau hyung sendiri?... berapa banyak cewek yang naksir hyung... selalu saja dicuekin” tambah Junsu dengan ekspresi lebaenya membuatku cekikikan.
”ya... aku malas memikirkannya... aku tidak ingin main-main... aku ingin pacaran dengan yeoja yang benar-benar membuatku jatuh cinta... sejauh ini aku belum menemukannya” jelas Jaejoong hyung.
”waaahh... Jaejoong so sweet....” goda Yoochun hyung. Jaejoong hyung bersiap melempar bola ke muka Yoochun hyung namun berhasil dihindarinya. Junsu cekikikan melihatnya membuatku juga cekikikan karena melihat ekspresi cekikikan-nya Junsu.
Cara Yoochun hyung dan Jaejoong hyung memang berbeda. Yoochun hyung pacaran dengan yeoja manapun. Itupun paling lama satu bulan. Katanya dia ingin mencari yang terbaik. Aku sendiri juga bingung harus bagaimana? Belum ada yeoja yang dapat merebut hatiku. Sementara Yunho hyung sepertinya tidak bisa berpaling dari noona. Aku tersenyum melihat mereka yang asik bercanda. Noona ini... kalau sudah bersama yunho hyung lupa segalanya.
Aisshh... sekarang Hye jin kemana? Hpnya tidak aktif....
End of changmin POV

Hye jin POV
”mianhe... mianhe...” ucapku seraya berkali-kali membungkukkan badan. Kernet bus itu terus menceramahiku. Aku tertidur di bus dan pemberhentianku sudah lewat dan akhirnya sopir bus harus mengantarku balik. Aku hanya nyengir melihat bus itu berlalu. Ahjusshi itu cerewet sekali. Aku kan juga nggak sengaja ketiduran.
Aku berjalan ragu-ragu menuju rumahku. Mudahan aku tidak salah jalan. Sore ini banyak anak-anak lalu lalang. Kutebarkan senyumanku dan sapaanku kepada mereka. Jujur, aku suka anak-anak. Dari dulu aku ingin punya ade.
Ada yang bengong melihatku SKSD, ada yang membalas sapaanku, bahkan ada sekumpulan namja kecil yang menggodaku. Badannya memang lebih tinggi dariku. Tapi dia masih berseragam SMP. Hey... Aku noona kalian...
”yeoja maniss...sendirian aja” ucap salah satu dari mereka. Seketika senyumku pudar
”Hey... coba lihat... aku noona kalian.. aku anak SMA! Kalian tidak pantas seperti itu kepadaku! Omelku
”omona... manis-manis,, galak... takuttt !! ucap mereka sambil cekikikan. Aku bergegas meninggalkan mereka. Apa-apaan mereka. Tidak sopan! Untung aku masih sabar, kalau tidak aku bisa menghajar mereka, gini-gini aku juga bisa bela diri, walau hanya secuil. Sebegitu kekanak-kanakannya kah aku? Apa aku terlihat seperti anak SMP?tiba-tiba
”Huaaaa!!!! Ada anjing galak... !” aku histeris. Anjing yang sibuk mengais ngais sampah itu menggonggong ke arahku. Mampus aku... kalau dia rabies dan menggigitku... bagaimana nasibku? Tuhan... aku belum ingin mati... aku belum berkeluarga.... Aku berlari sekencang-kencangnya.
End hye jin POV

Author POV
”Hosh... hoshh... hoshh... buka gerbangnya !!!” Hye jin berteriak. Dengan cepat changmin membuka gerbangnya. Sementara yang lain terdiam melihat tingkah Hye jin.
Dengan cepat Hye jin menutup gerbangnya. Tak lama kemudian anjing yang mengejarnya menggonggong tidak karuan di depan pintu gerbang.
”Hosh... hoshh... dasar anjing nakal ! ” Hye jin ngos-ngosan.
”hahahahaha!” hyo jin menertawakan Hye jin seraya memukul-mukul pundak yunho. Junsu, Changmin dan yang lain terlihat mengulum tawa melihat ekspresi Hye jin.
”Ya! Kenapa tertawa... aku capek-capek menghindari maut... kalian malah tertawa seperti itu” ucap Hye jin seraya mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan. Tawa Junsu dan changmin pecah seketika mendengar omelan Hye jin.
”hu... ga lucu..” Hye jin menyikut changmin.
”darimana saja kamu, kenapa baru pulang?” seru Hyo jin yang sudah bisa menahan tawanya.
”aku... dari sekolah lah... ” jawab Hye jin.
”kenapa lama sekali?”tanya Changmin. Hye jin hanya bisa nyengir.
”aku jajan dulu... lalu...”
”lalu??? Jangan bilang kamu tidak tau jalan pulang” ucap Changmin.
”aniyo... aku hanya ragu-ragu” elak Hye jin lagi.
”Aissshh... bukannya aku sudah ngasih denah jalan pulang...”
”owh... iya... ya..” Hye jin garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Ia melupakannya.
Changmin hanya geleng-geleng kepala. Ia mengacak-ngacak rambut Hye jin.
”sudahlah Changminnie... susah emang kalau penyakit ’lupa’nya kambuh” canda Hyo jin. Hye jin hanya menjulurkan lidahnya ke arah unnienya itu.
”nde... sekarang kenalkan... ini Yoochun hyung, ini Jaejoong hyung dan disana Yunho hyung” ucap changmin mengenalkan hye jin.
”Annyeong... Hye jin imnida...”ucapnya manis.
”aisshhh manis sekali...jadi ini ya kembaran changmin...” ucap Yoochun.
”nde... aku noonanya changmin” ucap Hye jin.
”mwo! aniyo! Akulah yang oppanya Hye jin” bantah Changmin.
”Hey... aku lebih dulu lahir daripada kamu...” balas Hye jin.
”nde... tapi kamu Cuma duluan beberapa detik, lagipula umma dan appa bilang akulah oppamu...”
”Aissshh... walau hanya beberapa detik, itu berarti aku kan yang jadi noonamu”
”aniyo... justru karena beberapa detik itu,,,waktu yang sangat sebentar ditambah lagi dengan tingkahmu yang kekanak-kanakan... aku lah yang berhak jadi oppamu...” ucap Changmin tak mau kalah. Hye jin memajukan bibirnya beberapa senti.
Yoochun dan Junsu terperangah melihat kelakuan dua anak kembar ini. Changmin jadi seperti anak kecil kalau bersama kembarannya.
”menurutku... dia lah yang jadi noonamu” ucap Jaejoong tiba-tiba membuat Hye jin loncat-loncat kegirangan. Jaejoong terkekeh melihatnya.
”tapi... walau bagaimanapun changmin yang lebih berhak jadi oppamu karena Changmin lebih dewasa” ucap Jaejoong lagi. Hye jin cemberut.
”gimana sih.. tadi memihakku... sekarang memihak Changmin..” ucap hye jin pelan namun didengar Jaejoong.
”aku kan hanya berargumen...kenapa kamu jadi sewot seperti itu?” ucap Jaejoong lagi.
”ya! Siapa yang sewot...” ucap Hye jin tak mau kalah.
”aisshh... sudahlah... Hye jin-ahh… mereka ini sunbae kita…” ucap Junsu. Hye jin hanya manggut-manggut.
“Jaejoong-ahh.. Hye jin manis ya…” ucap yoochun menyikut lengan Jaejoong.
“aisshhh… manis apanya… anak kecil kaya gitu..” ucap Jaejoong sewot.
“hahahaha… kenapa kamu sesewot ini…” goda Yoochun.
”ya...!siapa yang sewot” tambah Jaejoong.
Yoochun hanya cekikikan. ”ya... coba kamu lihat... dia periang sekali...” ucap yoochun mengarahkan pundak Jaejoong ke arah Hye jin.
Hye jin terlihat menggoda Hyo jin dan Yunho yang sedang mojok.
”cieee.... cieeee.... ehemm ehemmm” Hye jin nyengar nyengir.
”ternyata ini ya... yang unnie ceritakan tiap malam kepadaku... sampai sampai unnie tidak bisa tidur...yang katanya namja paling tampan di dunia, yang katanya namja paling baik....” goda Hye jin. Muka Hyo jin memerah.
”Aissshh... apaan sih... sudah masuk sana... mandi dulu...” ucap hyo jin menyeret masuk Hye jin.
”sunbae-ahh... unnieku ini selalu memimpikan kamu lho...” ucap Hye jin. Hyo jin segera membungkam mulut Hye jin.
”dasar cerewet...” ucap Hyo jin. Yunho tersenyum melihatnya.
“nde… nde… aku masuk…” ucap Hye jin.
“ummma !!!! anakmu pulang…!” teriaknya.
******
“oppa… ini ada bingkisan untukmu, dari seorang yeoja, tadi aku bertemu dengannya di halte bus” ucap Hye jin seraya menyerahkan bungkusan berwarna ungu.
“mwo! Untukku…” Changmin meraihnya.
“tapi… aku lupa menanyakan namanya” Hye jin garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
”nde... disini juga sudah ada kartu ucapannya...”
Untuk Changmin-sshi...
Semoga kamu menyukai kue buatanku ini. Aku membuatnya dengan sejuta perasaanku kepadamu... selamat menikmati. Lee soo eun XI IPA 3. Changmin tersenyum membacanya.
”cieee... oppa punya pengagum rahasia” goda Hye jin.
”ehehehe... yah,, maklum...”ucap changmin PD.
”yah... kumat lagi Pdnya...”
Changmin segera memakan kue pemberian yeoja itu.
”huuu... pelit...” seru Hye jin seraya mencoba mengambil kue namun tidak diberikan Changmin. Hye jin berlalu ke kamarnya .
”nde… nde… ambillah…” seru Changmin lagi. Dengan semangat Hye jin berlari dari kamarnya ke tempat Changmin dan mencicipi kuenya.
End o Author POV

TBC***
Mian chingu deul kalo ff ini gaje…
Buat Love Jaejoong gak keberatan kan kupasangin ama Yunho oppa... hehe (nyengir)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar