Selasa, 15 Februari 2011

FF/Special for Jaejoong Birthday/ One shoot

Tittle: W (This Isn't Good Bye)
Author: Fizah Cassiopeia a.k.a me
Rating: Straight/ PG-13??
Length: one shoot/ 1 S
Cast :
Han Eun Hye a.k.a someone 

Han Yoora a.k.a Iema HanYong Cassiopeiakeepthefaith Al-ahya

Kim Jaejoong



Park Yoochun

Kim Junsu

Jung Yunho

Shim Changmin

Other cast nyusul à maybe… *pletakkk*
Annyeonghaseyo~
Author comeback setelah b.tahun-tahun hiatus~ hhe
Reader pasti kangen kan… *PD amat* :D
Author mengalami degradasi ama k-pop...
Bukan.a ga suka... hanya author tak sefanatik dulu...
Author masih suka kok...
Jd reader jangan salah paham ^^
Maka dari itu author memutuskan untk berhenti bikin FF, karena imaginasi author dah beda ama dulu~
Tapi... kali ini, buat hadiah ulang tahun our beloved oppa~
Kim Jaejoong <3 <3 <3 #tereak pke microphone
Author will give a present... buat Jaejoong oppa~
“Saengil chukka hamnida… saengil chukka hamnida
Saranghanuen Jaejoong oppa ~ saengil chukka hamnida *big hug, jaepa pun tersenyum n chu~#pletakk, ngeyel*”
Mudahan oppa panjang umur… masalah-masalahnya cepat kelar… mudahan oppa n other oppa-deul ga sedih lagi… cassie juga bakal sedih kalau kalian sedih… author selalu mendukung kalian, apapun keputusan kelian asal kalian bahagia… tapi author ga bakal dukung kalian kalau keputusan kalian tidak membuat kalian bahagia~ author hanya ingin kalian bahagia… itu sudah cukup :”) *ngambil tisu nyeka air mata*
Makasih juga buat oppa-deul… dengan kebersamaan kalian buatku tersenyum *jiahh*
Makasih jaejoong oppa dah mau mention satu kali ke twitt q walau Cuma satu kali... itu sudah cukup buat author terbanggg, tp mf oppa~ author juga ga paham... pke bahasa Jepang, author mah kaga bisa...hehehe~ hangbokaeyo~ \\(*0*)//
Author ga bisa ngasih apa-apa juga oppa… mianhee… Cuma ini yg bisa author persembahkan… owh, iya... nie juga gift buat ade author yg b.day 23 januari~ 3 hari sebelum jae’s b.day J
Author tak lupa minta maaf kalo FFnya jelek.... maklum, inspirasi author lagi mengalami degradasi... jiahhh
Okeh maaf author banyak bacot
Here we go~~~
1 hana
2 dul
3 set !!!
Happy reading (>0<)// J J J
Sore itu di Tokyo
Jaejoong POV
Arrghh… kenapa semuanya jadi seperti ini??? Walau kita memilih jalan yang berbeda... tapi aku tak menginginkan semua ini... bukankah kita berlima saudara? 9 tahun... bukan waktu yang sedikit... kita berlima~ yah berlima... bukan terpecah seperti sekarang... kita tidur di tempat yang sama... bernafas di tempat yang sama... makan bersama... saling mendukung... bercanda... saling menjahili... saling menyayangi... apakah kalian lupa? Yunho~ Changmin~ kami bertiga selalu memikirkan kalian...
Bukannya aku menyesali keadaan, hanya saja aku rindu kalian, aku rindu saat-saat dimana kita bersama... saat kita bercanda... saat-saat kita saling mendukung... saat-saat kita menangis di panggung menerima penghargaan... saat kita berpelukan berlima di depan cassiopeia... saat-saat kita berdiri berlima di Tokyo Dome... impian kita... saat-saat kita bernyanyi bersama dengan emosi masing-masing... saat-saat cassiopeia meneriakkan nama kita Dong Bang Shin Ki... aku tak bisa lagi melanjutkannya... aku menyeka air mata. Semua ini begitu menyakitkan. Menyakitkan karena rinduku ini tak pernah terobati... Aku hanya ingin kita bersama... tak lebih...
”hyuuuuunggg~ ayo main game!!!” tiba-tiba Junsu menghampiriku. Aku tau, dia hanya ingin menghiburku. Aku tersenyum.
”Junsu-ahh, aku lagi ingin sendiri”
“aiishh~ hyungg... jangan menolak, kau tau, main game adalah obat mujarab untuk menghilangkan stress” ucapnya. Aku menghela nafas.
“shiro~ Junsu-ah, kamu main sama Yoochun saja” ucapku seraya berlalu. Mianhe Junsu... aku hanya ingin sendirian sekarang.
End Jaejoong POV
Yoora POV
Oppa~ aku hanya tidak ingin melihatmu sedih... harus bagaimana aku menghiburnya? Semuanya akan baik-baik saja oppa... aku dari tadi bersembunyi di balik tiang... dari tadi aku mengamati Jaejoong oppa... lagi-lagi dia menangis karena masalah itu... aku jadi ikutan nangis... Aiisshhh~ aku harus menghiburnya. Aku menghampirinya di balkon atas. Jaejoong oppa terlihat muram. Ia terus menatap langit dengan tatapan kosong. Aku berdiri di dekatnya.
”AAAAaaaaaaaaaaaaaaaa!!!” aku berteriak ke arah langit. Jaejoong oppa terlihat menyeka air matanya. Dia selalu menyembunyikan tangisnya.
”oppa... coba lakukan apa yang kulakukan tadi... berteriaklah... suasana hati pasti akan membaik” ucapku semangat.
”Yoora-ahh... jangan mencoba untuk menghiburku lagi” ucapnya tersenyum padaku.
”oppa, jangan tunjukkan wajah seperti itu sekarang!” ucapku kecewa.
”waeyo? Yoora-ahh... kamu temani Junsu main game saja...” tambahnya lagi.
”shiro~ kenapa oppa selalu menyembunyikan kesedihan... tak apa kalau oppa seperti itu di depan orang lain... tapi tidak di depanku... aku hanya ingin oppa meluapkan kesedihan... dengan begitu oppa tidak akan sedih lagi” ucapku.
”Yoora-ahh, ini bukan urusanmu, aku tidak ingin kamu terlibat” aku menghela nafas.
”oppa~ apa aku ini orang asing bagimu? Tidak apa kalau oppa menangis di hadapanku... apa karena oppa laki-laki dan aku perempuan... apa karena itu oppa tidak ingin mengeluarkan kesedihanmu di hadapanku? laki-laki juga manusia... laki-laki juga bisa nangis... aku menghargainya... aku hanya ingin oppa sedikit berbagi kesedihan... jangan dipendam... karena kalau dipendam hanya akan melukai diri sendiri.” Aiishh... kenapa aku berbicara seperti ini? Kalau oppa marah gimana?
”Yoora-ahh, aku tak ingin berbagi kesedihan denganmu” ucapnya tetap tenang.
”oppa~ aku tidak ingin kalau oppa hanya berbagi kesenangan... aku ingin oppa juga berbagi kesedihan... walau aku ini bukan siapa-siapa... aku hanya tidak ingin oppa memikulnya sendiri... oppa lupa??? Aku juga berbagi kesedihan denganmu... oppa selalu bilang aku egois karena memendam kesedihan sendiri... sekarang? Aku hanya ingin melakukan apa yang dulu oppa lakukan... aku hanya ingin oppa membagi sedikit sakitmu denganku...” aku menitikkan air mata. Aku ingat bagaimana dulu oppa selalu menghiburku...Lho? Kenapa jadi aku yang menangis...
Jaejoong oppa hanya tersenyum. Lama ia menatapku. Matanya mulai berkaca-kaca. Tiba-tiba ia memelukku. Membenamkan wajahku dalam pelukannya. Bahunya berguncang karena menangis. Akhirnya... oppa meluapkannya,,, walau aku tak melihatnya. Aku menepuk-nepuk pundaknya... merasakan energi kesedihan yang selama ini dipendamnya...
5 menit... tangisannya sudah berhenti
10 menit...Ia masih memelukku
15 menit... Ia masih dalam posisi yang sama...
Tidak mudah memang... sahabat... yang selalu bersamanya... 9 tahun dalam suka dan duka,,, sekarang mereka seakan perang dingin karena perbedaan keputusan. Keputusan JYJ untuk pindah agency dan menuntut SM Entertainment... Namun, Yunho oppa dan Changmin oppa memilih untuk tetap berada di agency SM. Aku tidak bisa menyalahkan JYJ yang menuntut SM, karena SM sendiri yang membuat mereka seperti ’romusha’... bayangkan... dalam sehari mereka tidur kurang lebih Cuma 3 jam, belum lagi job yang selalu dijalankan tanpa persetujuan mereka, kemudian mengenai uang yang dinilai tidak adil dalam pembagiannya. Aku juga tidak bisa menyalahkan Yunho dan Changmin oppa, mereka beralasan ’balas jasa’ karena SM sudah membesarkan nama mereka. Karena itu... mereka seolah perang dingin. Karena mereka berada dalam kubu yang berbeda.
”gomawo” bisik jaejoong oppa masih tak melepaskanku. Suaranya terdengar begitu tulus. Aku seakan terbang mendengarnya.
”nd... nde... cheonmanayo..” ucapku sedikit gugup. Ia melepas pelukannya dan terkekeh seraya mengacak-acak rambutku.
”hahaha, kamu tak pernah berubah... mudah gugup!!!” ucapnya tertawa. Aku memang sangat mudah gugup dengan kata-kata sederhana yang keluar dari mulutnya. Hanya dari mulutnya... Aku sedikit sewot... tapi tak apa, asal oppa sudah bisa tertawa.
”aaaiishh~ oppa~” aku memukul lengannya yang menertawakanku.
End Yoora POV
***
Jaejoong POV
Gomawo Yoora~ sejenak aku dapat melupakan kesedihanku. Yoora selalu berusaha menghiburku. Aku tersenyum mengingat bagaimana awal mulaku bertemu dengan Yoora. Han Yoora adalah gadis tangguh yang pernah kukenal. Jujur, aku begitu menyukainya. Dia adalah sahabat kami. Han Yoora… aku mengamatinya yang sekarang focus dengan permainan caturnya melawanku. Pertama kali aku mengenalnya 1 tahun sebelum kami debut sebagai DBSK... waktu itu usianya baru 14 tahun.
Flashback~
Author POV
Seorang yeoja berjalan perlahan di lobi bawah sebuah perusahaan agency. Ia berjalan mundur seperti bersembunyi dari seseorang.
“Aigo~ Eun Hye ada di sana!” ucapnya seraya menepuk jidatnya melihat adiknya duduk di ruang resepsionis. Ia segera berpaling untuk keluar dari ruangan itu.
Bruukkk! Tak sengaja ia menabrak seorang namja.
”ah.. mianhae agesshi... joengmal mianhae” ucap yeoja itu seraya membungkukkan badannya berkali-kali.
”nde... gwanchana~” ucap namja itu.
”mianhae agesshi... aku bisa minta tolong?”
”ne...” Namja itu terlihat bingung.
”tolong berikan ini untuk yeoja yang duduk di sana, bilang saja dari... dari pembantunya, kamsahamnida... joengmal kamsahamnida” ucapnya menyerahkan sebuah kantong plastik seraya tergesa-gesa pergi. Namja itu benar-benar bingung melihat yeoja itu.
”mwo? Eun Hye punya pembantu semuda dia?” Gumam namja itu. Ternyata yeoja yang diresepsionis itu teman trainning namja itu.
”Aiisshh... Jaejoongie... dari mana saja? Yang lain sudah di atas ” ucap Yunho membuyarkan lamunan Jaejoong. Ia teringat untuk menyerahkan barang dari yeoja itu.
”chamkaman” ucapnya berlari menuju resepsionis mencari Eun hye.
“jaee-ah!!!! Teriak yunho memanggilnya namun Jaejoong tak meresponnya.
“Aigo~ kemana Eun hye tadi?” ucapnya.
“Aiishh~ Eun hye sudah ke atas dari tadi” ucap Yunho menyeret Jaejoong ke lift.
****
Eun Hye dan yang lain sudah di atas. Hari ini seperti biasa mereka ikut latihan training.
”Eun Hye-ahh” panggil Jaejoong.
”nde, sunbae-nim... waeyo?” sahutnya
”ini ada kiriman dari pembantumu” ucap Jaejoong menyerahkan kantongan plastik hitam yang dibawanya.
”mwo? pembantu... aku tidak punya pembantu...” ucap Eun Hye seraya meraih barang itu. Ternyata di dalamnya ada beberapa potong baju. Eun hye membaca pesan yang tertulis di sana.
[“annyeong Eun Hye... semoga kamu baik-baik saja... ini kaka ada sedikit baju untukmu. Kulihat ini adalah model tren yang baru-baru ini dipakai remaja Seoul. Semoga kamu suka”]
”unnie...” ucap Eun Hye dengan nada sedih. Ia melirik Sunny, kakak sepupunya yang juga berada di ruangan itu.
”Sunbae-nim... dia bukan pembantuku, dia unnieku... apa sunbae tau dia pergi kemana?” ucap Eun Hye dengan mata berkaca-kaca.
”mwo!!! molla~ tadi dia baru saja keluar dengan tergesa-gesa” ucap Jaejoong. Tanpa pikir panjang Eun Hye berlari meninggalkan ruangan itu. Semua bingung melihatnya.
“sebenarnya Eun Hye itu sepupuku” Sunny tiba-tiba bicara. Smua terkejut karena mereka hanya tau kalau Eun Hye adalah remaja asal Jepang yang terpilih sebagai trainee.
”Eun Hye adalah adik kandung Han Yoora, anak dari Han Jung Ra” ucap Sunny tertunduk.
”mwo! Han Jung Ra? Koruptor yang masuk penjara itu???” sahut Heechul.
”selama ini Yoora meminta tolong pada pamanku (pemilik agency SM) untuk menjaga Eun Hye, karena di Seoul orang-orang Cuma tau kalau Han Yoora lah anak dari Han Jung ra karena Eun Hye disekolahkan di Jepang .Tapi, semenjak Han Jung Ra dijebloskan ke penjara, ibu mereka sakit-sakitan sehingga Han Yoora menitipkan Eun Hye... banyak kontroversi mengenai kasus korupsi itu, kasus itu juga masih dalam proses pengusutan... kalian boleh percaya kalau Han Jung Ra adalah koruptor tapi tolong... tetaplah perlakukan Eun Hye dan Yoora seperti biasa... karena mereka tidak tahu apa-apa.
”Sunny-ahh...” ucap Yuri menepuk pundak Sunny yang menahan air matanya.
”gwenchana~ aku hanya tak tau lagi harus bagaimana... makanya aku bongkar semuanya di depan kalian, berharap ada orang yang mau membujuk Yoora untuk tinggal bersama...”
”terus kenapa Yoora tidak di sini saja?” tanya Yoochun.
”dia bersikeras tidak ingin tinggal bersama aku dan Eun hye... kami tidak pernah tau keberadaannya semenjak dia menitipkan Eun Hye, karena rumahnya sudah di sita, dia juga berhenti sekolah dan bekerja. setiap kali kami mencarinya, kami tak pernah menemukannya. Yoora selalu mengirim uang ke rekening Eun Hye, dia hanya berharap agar adiknya bahagia dan tidak mengalami hidup seperti dia. Kalian tau... sebelum Yoora berhenti sekolah, ia dikucilkan oleh teman-temannya, bahkan diejek oleh temannya sendiri... dihina dan dipermalukan, semua tau kejadian itu karena beritanya dimuat di media massa.”
End Author POV
Jaejoong POV
5 Bulan lagi ... aku sudah mulai debut setelah dibatalkan grup Four Season. Aku debut sebagai member dari Dong Bang Shin Ki, Aku bahagia... yah... aku bahagia... karena impianku terwujud tapi kebahagiaan ini serasa mengganjal. Apa karena dia? Selama ini aku sering bermimpi tentang yeoja itu... Han Yoora.
”Hyung-ahh... kenapa dari tadi bengong?” tanya Junsu menjajarkan langkahnya di sampingku.
”aniyo~ jadi... kemana tujuan kita?” ucapku.
”yyah... ke tempat biasa... kita kan belum debut...” tambah Yoochun. Kami berlima berencana merayakan terbentuknya grup kami. Aku bahagia bisa satu grup dengan mereka, Jung Yunho, Shim Changmin, Park Yoochun, dan Kim Junsu. Kami sudah seperti saudara...
”Aiiisshhh~ cafenya tutup hyung” ucap Yoochun.
”aigo~ dimana lagi ada restoran yang murah meriah...” Changmin kecewa.
”aku tau tempat yang bagus... kajja” ucap Yunho semangat.
”aaassssaaa!!!” seru Junsu dengan suara khas lumba-lumbanya. Kami hanya terkekeh mendengarnya.
Kami memasuki sebuah restoran kecil di pinggir jalan. Yunho langsung pesan kimbab buat kami berlima.
”hyungg~ahh... aku tambahin ramen ya” seru Changmin. 2 jam lebih kami di restoran itu. Sangat menyenangkan...
Tanpa sengaja aku melihat Yoora, ya ! Han Yoora. Dia terlihat panik dan langsung pergi ke dapur.
”kalian duluan saja... ada yang ingin kulakukan” ucapku menyuruh mereka duluan.
15 menit kemudian.
”ahjusshi-ahh...kamsahamnida” ucap yeoja itu semangat seraya membungkukkan badannya beberapa kali sama seperti yang dilakukannya padaku dulu.
”nde... hati-hati dijalan...”ucap ahjusshi itu. Yeoja itu mengangguk dan tersenyum.
”annyeong...” ucapku menghampirinya.
”annyeong” sahutnya hormat.
”kamu ingat aku?” ucapku.
”kamu... yang waktu itu...” belum sempat dia menghabiskan kata-katanya aku memotongnya.
”Jaejoong imnida... Kim Jaejoong” ucapku.
”ahh... nde... nanuen Han Yoora imnida” tambahnya tersenyum.
”hhmmm.. bolehkah aku ikut kamu? sekedar mengantarmu pulang” tanyaku.
”tapi aku cuma jalan kaki...”
”ahh... gwenchana...”ucapku. Entah kenapa aku jadi agresif seperti ini.
Akhirnya kami jalan kaki sepanjang trotoar. Yoora... dulunya dia anak pejabat kaya raya, pasti dia juga hidup seperti layaknya seorang tuan putri... tapi, yang kulihat sekarang, dia hanya mengenakan pakaian yang sangat sederhana... dan dia tetap tersenyum.
“anoo... Jaejoong-sshi, apa yang menyebabkan kamu menemuiku seperti ini?” ucapnya hati-hati.
“aniyo~ tidak bolehkah aku menjadi temanmu?” tanyaku balik.
“ahh... ani~ bukan begitu... “ucapnya gugup. Lucu sekali.
“waeyo... kenapa kamu gugup seperti itu” ucapku terkekeh.
“mwo! Aniyo!!” ucapnya menyenggol lenganku karena aku menertawakannya. Dalam beberapa menit kami mulai cepat akrab.
“hmmph... Jaejoong-sshi, kamu mengantarku sampai sini aja...” ucapnya.
“memang, dimana rumahmu?” tanyaku..
“anoo... mianhae, aku tidak bisa memberitahumu sekarang” ucapnya dengan ekspresi sedih.
“ahh... aiiissh, mianhae, harusnya aku tidak bertanya sejauh itu” ucapku menyadari kesalahanku.
“gwenchana” ucapnya tersenyum. Kami terdiam beberapa detik. Kenapa jadi canggung begini?
“hmmph...aku pulang Jaaejoong-sshi, gomawo sudah mengantarku... annyeong” ucapnya membungkukkan badan seraya berlalu.
“ahh... nde, annyeong~” sahutku. Aku menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. Entah kenapa aku malah memutuskan mengikuti Yoora dari jauh. Aku pikir aku akan mengetahui dimana rumahnya, ternyata dia mengarah masuk ke dalam sebuah rumah sakit. Aku terus mengikutinya hingga ia memasuki sebuah kamar rawat inap. Aku mendekati kamar itu dan mengintip dari celah kaca di pintunya. Aku terkejut, mungkin itu adalah ibunya Yoora yang diceritakan Sunny... ternyata beliau masuk rumah sakit. Apa yang harus kulakukan? Apa aku harus menceritakan ini pada Eun Hye? Aniyo~ aku harus meyakinkan Yoora dulu untuk tetap tinggal bersama Eun Hye. Aku terharu melihat Yoora yang mulai menyuapi makanan untuk ibunya.Yeoja ini...
***
Akhir-akhir ini aku sering mengunjungi Yoora disela-sela padatnya trainingku. Aku mencari di tempat kerjanya dan mengantarnya pulang seperti biasa. Berminggu-minggu aku melakukan hal itu hingga akhirnya aku akrab dengan yeoja itu. Namun entah mengapa beberapa hari ini Yoora seolah menghindar dariku, aku mencarinya kemana-mana, aku mencari ke tempat kerjanya katanya dia sudah berhenti, aku mencari ke rumah sakit ternyata ibunya sudah keluar rumah sakit. Aku menelponnya tapi tak pernah diangkat. Aku tak kan bisa tenang sebelum menemukannya. Yoora-ahh... kamu kemana?
Siang itu... aku melihat Eun Hye menangis... Sunny terlihat memeluknya. Aku menghampirinya.
“kenapa Eun Hye menangis?” tanyaku pada Changmin dan Yoochun yang ada di sana.
“hyung-ahh... dia dapat bingkisan dari unnienya yang diceritakan Sunny itu...” sahut Changmin.
“mwo! Joengmal?” Yoochun memberikan secarik kertas yang membuat Eun Hye menangis. Aku membacanya.
“annyeong Eun Hye^^ bagaimana kabarmu?, baik-baiklah sama paman Jung Shin... oh iya ini aku ada sesuatu untukmu. Ini ada sedikit vitamin untukmu... kamu pasti lelah karena jadwal latihanmu yang padat... jadi coba makanlah ini, untuk meningkatkan daya tahan tubuhmu... ini juga ada sepatu kets, warnanya putih, warna kesukaanmu.. supaya kamu tambah semangat latihannya...semoga kamu suka.. mianhae, unnie tidak bisa memberikan langsung... kamu jangan khawatir... kita akan berkumpul lagi... sabar yaa... tersenyumlah selalu... jangan menangis membaca surat ini... karena kalau kamu menangis mungkin aku juga kan menangis... bersemangatlah! annyeong J
Yoora-ahh... aku... tidak bisa berkata apa-apa setelah membacanya, wajar kalau Eun Hye menangis. Aku segera berlari berharap akan menemukan Yoora. Yoora-ahh... kamu membuat kami khawatir... kau tahu itu???
End Jaejoong POV
Author POV
“yoora-ahh... umma tidak tahan melihatmu seperti ini...” ucap umma Yoora yang terbaring di ranjang. Beliau sudah dibolehkan pulang oleh dokter, namun tetap harus istirahat total agar kondisinya cepat pulih. Yoora merawat ibunya dengan sangat baik, Ia sengaja menghilang dari keluarganya. Mereka hidup berdua. Walau begitu, Yoora selalu menomorsatukan kesehatan ibunya. Ia rela berhenti sekolah dan kerja serabutan... kerja apa saja asalkan halal... Terbukti berkat kerja kerasnya ia dan ibunya dapat tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana.
“umma... jangan berkata seperti itu... aku lebih tidak tahan lagi melihat umma terbaring seperti ini” ucap Yoora.
“Yoora... maafkan umma... maafkan appa yang membuat kita jadi seperti ini”
“aniyo umma... ini bukan salah siapa-siapa... umma berhenti menyalahkan diri seperti ini” ucap Yoora dengan mata berkaca-kaca. Ibu Yoora memeluk anaknya seraya menangis.
“umma... jangan sedih lagi... jangan sedih dengan keadaan kita sekarang, mungkin Tuhan hanya ingin mendewasakan pemikiran kita... umma kumohon jangan menangis... nanti umma sakit lagi” ucap Yoora juga di sela tangisnya.
“umma Cuma mengkhawatirkan kamu, kamu rela seperti ini sayang” ucap umma seraya membelai rambut Yoora.
“Aiisshh... umma, anakmu ini yeoja yang kuat, jadi umma tak perlu khawatir... Yoora yakin, appa tak bersalah umma, appa tidak seperti ini, Yoora akan berusaha... umma tenang saja...” ucap Yoora tersenyum seraya menyeka air mata ibunya.
***
Siang itu, Yoora tidak di rumah.
‘....Purple line let me setup my world....’terdengar hp Yoora berdering. Ternyata ia lupa membawanya.
“yoboseo” umma Yora pun mengangkatnya.
“yoboseo!!! Yoora-ahh...” terdengar sahutan seorang namja.
“ini bukan Yoora... mianhae, Yooranya lagi tidak di rumah” ucap ibunya.
“ahh... mianhae ahjumma... nanuen Kim Jaejoong, teman Yoora” ucap namja itu.
“nde... apa ada pesan, nanti akan disampaikan...”
“hhmmphh... aniyo, hanya saja, akhir-akhir ini Yoora selalu menghindar dari saya... saya sangat khawatir ahjumma... “ ucap Jaejoong hati-hati.
“ahh... nde, kalau begitu...bisakah kita bicara langsung?”
“nde... nde...” sahut Jaejoong bersemangat.
Akhirnya ibunya Yoora memberitahu alamat rumah dan menyuruh Jaejoong datang.
Beberapa menit kemudian. Jaejoong sudah berada di depan ibunya Yoora.
“Jaejoong-ahh... kamu temannya, ahjumma mohon agar kamu menemani Yoora, aku khawatir dengannya, dia selalu menghindar dari teman yang ingin menemuinya... bahkan teman dekatnya... dia rela tidak mempunyai teman. Kau tau... apa alasannya, anak itu hanya tidak ingin temannya dikucilkan dan dihina karena berteman dengannya. Dia selalu begitu... makanya kami juga menitipkan Eun hye... kami sengaja merahasiakan tempat ini... kami sengaja merahasiakan keadaan kami, karena Yoora tak ingin Eun Hye mengalami nasib sama sepertinya... Awalnya dia juga menyuruhku tinggal dengan keluarga kami, tapi ahjumma bersikeras ingin bersamanya, anak itu... kalau aku tidak berada disampingnya... dengan siapa lagi dia tinggal... aku tidak ingin dia sendirian dan dikucilkan... “ ucap ibunya seraya menahan air matanya.
“ahjumma-ahh... “ ucap Jaejoong menatap iba.
“mianhae... jaejoong-ahh aku malah berkeluh kesah padamu...”
“aniyo~ gwenchana ahjumma... saya senang ahjumma mempercayai saya...”
“gomawo Jaejoong-ahh... kamu namja yang baik.” Jaejoong tersenyum.
“jangan sungkan-sungkan minta tolong kepada saya...” ucap Jaejoong lagi.
***
Seorang yeoja dengan seragam orange terlihat bekerja di bawah terik matahari. Ia mengusap keringat diwajahnya dengan tangannya. Sambil mengangkat sebuah pipa besar yeoja itu tetap ceria bersenda gurau dengan pekerja lainnya. Jaejoong mematung melihat pemandangan di depannya.
“Yoora-ahh... kenapa kamu melakukan pekerjaan seperti ini? Ini pekerjaan seorang namja... memperbaiki pipa/saluran air di jalan... aku benar-benar teriris melihat kamu seperti ini” gumam Jaejoong.
“Han Yoora” ucap Jaejoong menghampiri yeoja itu.
“nde...” awalnya ekspresi Yoora ceria namun setelah menyadari siapa yang menyapanya, ekspresinya langsung berubah.
“Jaejoong-sshi... kenapa kamu bisa di sini?” ucapnya gugup dan hati-hati.
“Yoora-ahh... aku ingin bicara denganmu..” ucap Jaejoong menatap mata Yoora dengan tatapan penuh makna yang tak bisa dijelaskan. Akhirnya mereka berada di samping sebuah bangunan tua yang sepi tak jauh dari tempat kerjanya.
“Yoora-ahh... kenapa kamu mengindariku beberapa hari ini?” tanya Jaejoong serius.
“aniyo... kamu lihat sendiri kan kerjaanku agak padat...” ucap Yoora gugup seraya mengalihkan pandangan dari tatapan Jaejoong.
“lalu kenapa kamu seolah menghilang tanpa jejak, kenapa kamu tidak pernah menelponku atau menghubungiku?” tanya Jaejoong meninggikan suaranya.
“aku... aku... “
“aku bahkan menghubungi hpmu tapi kamu tidak pernah mengangkatnya... setidaknya jawab telponku” ucap Jaejoong memotong perkataan Yoora dan terus menatapnya.
“mianhae... “
“setidaknya kamu katakan... kalau kamu baik-baik saja... kamu begitu pun aku sudah dapat tenang... kamu tau? Aku selalu mengkhawatirkanmu beberapa hari ini” tambah jaejoong. Yoora menatap mata Jaejoong, dia tidak lagi gugup.
“Jaejoong-sshi... gomawo atas semua perhatianmu... kamu teman yang sangat baik... tapi... aku... aku bukan teman yang cukup baik untukmu... aku..”
“karena appamu? Iya? Apa karena itu?” lagi-lagi Jaejoong memotong perkataan Yoora.
“Jaejoong-sshi... aku hanya tidak ingin menghancurkan nama baikmu” ucapnya menatap Jaejoong dengan mata yang hampir berkaca-kaca.
“jadi... tolong jauhi aku... untuk kebaikanmu...” ucap Yoora tetap tersenyum seraya menahan tangisnya. Yoora segera berlalu.
“aku tidak peduli !!!” seru Jaejoong menghentikan langkah Yoora.
“Han Yoora!!! Kamu egois... kamu tahu... teman tidak akan meninggalkan temannya dalam keadaan apapun... aku hanya menjalankan kemauanku sebagai temanmu kenapa kamu tidak mau menerimanya? Aku sudah beberapa kali ingin meminjamkanmu uang tapi berulang kali kamu menolaknya... aku bisa mengerti itu...” Jaejoong berjalan mendekati Yoora yang masih mematung membelakanginya. “aku beberapa kali memberikan baju-baju dan berkali-kali juga kamu menolaknya... aku juga masih bisa terima...” Jaejoong semakin mendekatinya. “berkali-kali aku ingin membantu pekerjaanmu... tapi kamu tetap menolaknya... aku bahkan masih bisa menerimanya” kali ini Jaejoong tepat berada di belakang Yoora.
“Tapi, kali ini... aku tidak bisa terima kalau kamu menolakku untuk berbagi sedikit bebanmu... membagi beban kepada teman bukan berarti memberinya kesedihan... tapi memberinya peluang untuk menunjukkan ketulusannya... memberinya peluang untuk menghibur temannya... memberinya peluang untuk terus berada di dekatnya... memberinya peluang untuk menyemangatinya... memberi peluang untuk lebih menyayanginya...” ucap Jaejoong seraya memegang pundak Yoora yang berguncang.
“kali ini... jangan menolakku...” ucap Jaejoong lagi seraya menghadapkan Yoora yang membelakanginya sehingga berhadapan dengannya. Yoora hanya menangis tertunduk. Mukanya sudah merah karena menahan tangis. Jaejoong segera mendekap yeoja dihadapannya. Seketika tangis Yoora pecah. Jaejoong mengelus rambut Yoora.
“keluarkan semua bebanmu...menangislah...” ucap Jaejoong.
“a-a-ku rindu ap-pa...!!!” ucap Yoora di tengah isak tangisnya.
“arraso~ nanti kita mengunjungi appamu” sahut Jaejoong tenang.
“aku rindu Eun Hye...” tambah Yoora seperti anak kecil.
“arraso~ nanti kubawa kamu menemuinya...” lagi-lagi Jaejoong tetap tenang dan masih mengelus rambut Yoora.
“aku... rin-du... Jae-joong-sshi juga” tambahnya. Jaejoong tersenyum mendengarnya.
“sekarang dia sudah memelukmu dan dia tak akan meninggalkamu asal kamu tidak menolaknya” ucap Jaejoong tulus.
“a-aku... la-par...” Jaejoong terkekeh mendengarnya.
“arraso... setelah ini kita makan di tempat biasa...”
End Author POV
***
Jaejoong POV
Akhirnya... Eun Hye dapat bertemu dengan keluarganya. Sekarang kami berada di rumah Yoora. Aku tidak bisa menahan air mataku lagi melihat mereka berpelukan. Aku tersenyum mematung menatap mereka bertiga berpelukan. Keluarga mereka begitu hangat.
“Jaejoong sunbae... ayo ikut berpelukan” seru Eun Hye membuatku terkejut. Aku bahagia melihat ahjuma juga melambaikan tangannya memperbolehkan aku ikut bergabung dengan mereka. Aku memeluk mereka bertiga. Perasaan damai menyeruak seketika. Aku rindu perasaan ini... damai bersama keluarga... aku jadi rindu keluarga angkatku... umma... dan 8 unnieku... walau mereka keluarga angkatku... aku begitu menyayangi mereka... aku tak pernah menyesali keberadaanku ditengah-tengah mereka... walaupun aku juga rindu keluarga kandungku... yang tak pernah kuketahui... dan menjadi asing bagiku...
***
“gomawo...” ucap Yoora seraya memegang tanganku. Kami berjalan di trotoar. Aku menemaninya ke kantor polisi menemui appanya di penjara. Setelah bertemu beliau, aku tidak mempercayai isu yang beredar saat ini. Beliau sangat baik... dan aku yakin beliau bukan seorang koruptor...
Aku berhenti sejenak menatap tanganku yang dipegang Yoora. Seakan ada sengatan listrik menjalar ke seluruh tubuhku. Apa aku menyukai yeoja ini? Aku menatapnya.
“ahh.... mianhae..” ucapnya menyadari kejanggalanku setelah tangannya memegang tanganku. Dia pun gugup dan refleks melepas tangannya. Aku terkekeh. Lucu sekali.
“aiissh... kenapa dilepas?” ucapku pura-pura kesal.
“yeee~” serunya menepuk lenganku. Kami tertawa lepas. Haaaahhh!!! Dunia begitu indah :D
***
Hari ini kami resmi debut... peluncuran single pertama pun sukses besar. Kami sangat bahagia dan bersyukur. Appanya Yoora dan Eun Hye juga dibebaskan... entah bagaimana, Yoora dan Eun Hye berhasil membongkarnya. Appa mereka difitnah... dan akhirnya mereka kembali seperti semula. Syukurlah~
Dan sekarang orang tua mereka mengundang kami untuk merayakan keberhasilan kami. Anak trainee yang lain juga ikut. Ada Heechul, Leeteuk, Ryeowook, Sunny, Jessica, Paman Jung Shin, atasan Lee So Man, dan yang pasti kami berlima... Dong Bang Shin Ki... Menyenangkan... benar-benar menyenangkan... kami sangat menikmatinya... terutama aku... begitu mendebarkan saat melihat Yoora tersenyum bahagia... <3
Setelah itu... kami berlima sibuk berkarier... hingga kami mencapai puncak kesuksesan di Korea dan Jepang... bahkan di China. Saat-saat itu... aku tak pernah lagi bertemu dengan Yoora karena dia sekeluarga pindah ke Jepang. Yoora dan eun Hye sekolah di Jepang. Dan jujur... aku merasakan ada yang hilang dari diriku setelah kepergiannya.
Hingga suatu hari... setelah kami mengadakan 3th Bigeast Event di Jepang... aku membaca surat dari salah seorang fans... dia memakai bahasa Korea
“annyeong Jaejoong-oppa...Lama tidak bertemu... Jadi kalau nanti kita bertemu, jangan mengetawaiku lagi karena kegugupanku, tapi kurasa, kamu akan tetap menertawaiku... Kamu tau... aku selalu menonton performancemu... aku selalu mendengarkan lagumu... ada energi yang tak bisa kujelaskan yang selalu membuatku bahagia mendengarnya...Jaejoong oppa, kuharap kamu akan terus bahagia seperti ini selamanya...maaf aku memanggilmu oppa... padahal dulu aku memanggilmu Jaejoong-sshi... aku senang melihat kesuksesanmu dan member lainnya... aku bahagia melihatmu tersenyum lepas di panggung bersama Yunho oppa, changmin oppa, Junsu oppa, dan Yoochun oppa. Kalian adalah potret idola yang bukan hanya keren dan berkualitas... kalian potret idola yang dapat mengambil hatiku dengan kebersamaan kalian...
Jangan lupa... jagalah kesehatanmu di tengah padatnya schedule... makanlah tepat waktu... tidur jangan larut malam... jangan terlalu banyak minum alkohol... kamu tahu? Alkohol sangat tidak baik untuk kesehatan...
Oppa... maaf kalau aku ada salah... maaf karena aku tidak disampingmu sekarang.. tapi... aku akan selalu melihatmu di tempat yang tak terlihat olehmu... aku cassiopeia dan aku juga bigeast... aku berdiri bersama bigeast lainnya menghadiri setiap eventmu... aku tak akan kemana-mana... aku akan selalu mendukungmu
Gomawo atas semuanya... gomawo sudah pernah mau berbagi bebanku... gomawo... kamu bersedia menjadi temanku saat suka dan duka... kamu tau... jauh di lubuk hatiku, aku begitu merindukanmu... semoga kita bisa bertemu... hwaitingg !!!^^ annyeong <3
Aku terpaku membacanya... Yoora~ bogoshippo!
End of Flashback
Aku menarik nafas... mengenang semua peristiwa itu... semuanya takkan pernah kulupakan... walau ingatanku terhapus... karena aku menyimpannya di lubuk hatiku...
Sekarang aku tak bisa menahan yeoja ini... Yoora, dia mau pergi ke Seoul hari ini, katanya ada urusan. Aku tidak ingin kehilangannya lagi seperti saat dia ke Jepang. Yah.. mungkin aku agak sedikit berlebihan, karena dia pasti akan kembali beberapa hari kemudian.
Selama aku beralih menjadi JYJ... saat di Jepang kami selalu menginap di rumah keluarga Yoora. Mereka sudah seperti keluarga kami sendiri. Ditambah lagi, Eun Hye yang berhenti jadi trainee di SM adalah yeojachingu Yoochun sekarang.
“oppa... jaga keluargaku ya.... aku pamit dulu” ucap Yoora tersenyum padaku. Hari ini aku, Junsu, Yoochun dan Eun Hye mengantarnya ke bandara.
“nde..” ucapku pura-pura sewot.
“aiishh... jangan memasang muka jelek begitu... aku tak akan lama” tambahnya.
Junsu dan Yoochun hanya terkekeh melihatku. Yoora pun berpamitan dengan yang lainnya. Hei... mereka dipeluk saru persatu... sedang aku? Aiisssh...
“unnie... Jaejoong oppa sepertinya cemburu...karena dia tidak dipeluk” goda Eun Hye. Junsu dan Yoochun juga menertawaiku lagi. Kaliann.... bagaimana aku tidak kesal~
Yoora tertawa melihatku. Dia berjalan ke arah ku kemudia memelukku. Akhirnya...
***
1 minggu sudah... Yoora di Seoul. Kapan anak itu pulang? Aku sangat bosan karena hari ini Yoochun, Junsu, dan Eun Hye meninggalkanku... pergi entah kemana. Dari awal aku bangun tidur mereka sudah hilang tanpa memberitahuku kemana. Aku menelpon mereka semua tapi tak ada satupun yang aktif bahkan hp Yoora pun ikut-ikutan tidak aktif
Aiisshh~ kalau mau jalan-jalan setidaknya ajak aku... Seharian aku hanya sibuk mengganggu jiji. Belum lagi hari ini ada pemadaman listrik. Baru kali ini aku mengalami pemadaman listrik di Jepang.
14.00 pm... aku tertidur
15.00 pm aku bangun dan mandi. Satu kata... kesepian! Yahh... aku sangat kesepian hari ini. Aku merasa seperti seorang diri di sebuah tempat terpencil. Aku ingin keluar sekedar menghirup udara segar tapi di luar sedang turun salju.
16.00 pm~ mereka belum datang ke rumah.
“Jaejoong oppa! Buka pintunya!” terdengar seruan Eun Hye dari luar. Aku segera membukakan pintu.
“oppa~ apa Junsu dan Yoochun oppa sudah pulang? Seharian ini aku mencari mereka... aku tidak tahu mereka kemana, hp mereka juga tidak aktif... “ ucapnya.
“mwo! Joengmal? kukira kalian pergi bersama... “ aku jadi khawatir.
“oppa, mau kah kamu menemaniku mencari mereka” ucap Eun Hye dengan wajah memelas. Aku setuju... tidak biasanya Yoochun dan Junsu menghilang seperti ini. Kami pun pergi mencari mereka
***
20.00 pm~ hasilnya nihil, kami terpaksa pulang dengan tangan kosong. Jujur, aku sangat mengkhawatirkan mereka. Aiiissh~ kemana mereka. Setelah kami sampai rumah ternyata listriknya masih padam. Ada apa dengan hari ini. Tiba-tiba
“surpriseeeeee!!!” aku terkejut dan lampu tiba-tiba menyala. Ruangan ini telah dihiasi dengan hiasan yang sangat cantik... aku masih belum mengerti.
“saengil chukka hamnida... saengil chukka hamnida... saranghanuen Kim Jaejoong... saengil chukka hamnida!!!” mereka bernyanyi membuatku benar-benar terharu. Aku bahkan lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahunku. Yoora membawa sepotong kue ulang tahun kepadaku.
“make a wish” ucapnya tersenyum padaku.
“mwo! Kamu sudah pulang?” dia hanya nyengir. Ternyata mereka menyiapkan semua ini untukku. Aku menutup mata kemudian membuat permohonan.
“aku ingin... hidup bahagia~ aku ingin Yoora selalu bersamaku~ aku ingin... kami kembali berlima DBSK. Aku pun membuka mata dan bermaksud meniup lilin. Tapi ternyata... aku tak bisa berkata apa-apa melihat semua ini.
“Yunho-ahh... Changminnie~ kalian datang” ucapku terharu.
“Jaejoong hyung... ayo tiup lilinnya, aku sudah tidak sabar untuk memakan kuenya” ucap Changmin membuatku terkekeh. Aku meniup lilin. Mereka pun bertepuk tangan. Tanpa pikir panjang kami berlima berpelukan. Aku menangis terharu saking bahagianya. Aku membuka satu persatu hadiah dari mereka. Sungguh~ aku begitu bahagia hingga meneteskan air mata. Yunho memberikan sebuah cincin persahabatan, seperti waktu Junsu membelikan cincin untuk Yoochun, Changmin memberiku alat-alat memasak. Aku tertawa.
“aku kan sudah punya alat masak?” ucapku
“aiishh... hyung ini... siapa tahu dengan alat masak yang baru masakanmu akan enak” kami tertawa. Alasan yang tidak logis. Yoochun memberiku i-pod, dan Junsu memberiku seekor anak kucing, katanya itu adalah anak tiger, kucing Junsu. Lucu sekali.
“goomawoo~” ucapku seraya menyeka air mataku.
“bagaimana kalian bisa ke sini huhh?” tanyaku penasaran.
“Jaejoong-ahh... tak penting bagaimana kami kesini, yang jelas kita sudah bersama”
ucap Yunho membuatku tersenyum.
“nde... yang penting sekarang kami disini,,, aku sudah lama merindukan masakan hyung” ucap Changmin seraya mengoleskan mentega ke mukaku. Akhirnya kami pesta... kami kejar-kejaran mengolesi mentega ke muka yang lainnya. Lucunya menteganya bukan mentega kue... katanya mentega sisa pembuatan kue. Awalnya mereka mengolesinya padaku hingga akhirnya aku membalas.
Han Yoora~ Changmin Cuma bilang itu cara mereka ke sini. Ternyata Yoora ke Seoul untuk memberi kejutan padaku. Sekarang... setelah rilis Keep Your Head Down, Yunho dan Changmin berencana menuntut S*. SM. E**er*ainm**nt tidak lagi diurus oleh Lee Jung Shin... ternyata semenjak tahun 2008, semuanya dialihtangankan, kami baru mengetahuinya sekarang. Semenjak itu terjadilah banyak penyelewengan. Yang berlalu biarlah berlalu... sekarang... kami sudah berlima... sungguh! Aku tak bisa menjelaskan betapa bahagianya diriku saat ini...
“Han Yoora-ahh... gomawo” ucapku berbicara dengannya di dapur setelah lelah kejar-kejaran cuma untuk mengoleskan mentega. Yang lain masih sibuk kejar-kejaran.
“cheonmanayo oppa” ucapnya tersenyum seraya mengatur nafasnya yang mash ngos-ngosan karena berlari. Aku terkekeh. Aku membawanya ke balkon atas. Tempat yang tidak terjangkau mereka.
“joengmal... gomawo chagi-ahh” ucapku
“nde... cheon~ mwo!” dia baru menyadari perkataanku. Aku kembali terkekeh.
“nde... chagi-ahh saranghae” ucapku tersenyum. Ia masih terpaku.
“joengmal... sarangheyo” ucapku lagi membuat matanya berkaca-kaca. Aku merengkuhnya ke dalam pelukanku.
“nado... oppa~ nado saranghae “ ucapnya di sela isakan tangisnya.
“Yoora-ahh... kenapa di saat ini kamu masih cengeng” ucapku bercanda.
“mwoya~ aku terharu... bukannya cengeng” ucapnya tanpa melepaskan pelukanku seraya mencubit pinggangku.
“aaa~ ne... arrasoo~” ucapku tersenyum seraya mengelus rambutnya. Tapi rasanya ada yang aneh... kami berdua berpaling ke sebelah kanan.
“ccciiiiiiiiiiiiiiieeee” serentak mereka menyoraki kami. Kami berdua menjadi salah tingkah. Aiisshh... mengganggu saja :p
End Jaejoong POV
THE END 

Oottoke????
Mianhae... kalau FF.a jelek... mianhae kalo kurang memuaskan... mianhae... FF author tidak sekocak dulu... habis mungkin karena author beda pandangan hidup sekarang *ceileee*
Gomawo dah ngeluangin waktu buat baca FF author... hhe J
RCL yaks~ :D
mianhae... kalo ga suka~ remove aja... joengmal mianhae (^0^)//








FF/ Ketika DBSK Puasa/ One Shoot

6th Fan Fiction

Author : Fizah Cassiopeia a.k.a Vizah Jaemin Cassie a.k.a me

Tittle : Sepenggal kisah DBSK di Bulan Ramadhan

Lenght: One Shoot

Cast : Member DBSK
-Jung Yunho
-Kim Jaejoong
-Shim Changmin
-Park Yoochun
-Kim Junsu



other cast nyusul

lRating : YAOI/ PG 13

Genre: Religy-comedyy.... ????? *masih dipertanyakan*

Pairing : Yunjae, Yoosu,


Assalamualaikum wr.wbSebelumnya author ngucapin SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA!!! Mohon maaf sebelumnya kalo author punya salah... ^^Annyeong chingu-deul !!!!Author balik lagi dari pertapaan *jiaahh*Biasa... author bertapa di markas... di dorm DBSK, tidur di kamar Jaejoong oppa... ada sofa nganggur di sono... author isi aja.. ehh, jaepa malah nyuruh author tidur di kasur empuknya... jadi, jaepa yang tidur di sofa... *dikejer masa pake golok* seberangan ama kamar Yunho oppa juga... dan berdempetan dengan kamar YooSuMin oppa... hahahaha *dibantae masa* puas dah cuci mataKali ini author bikin FF yang lumayan aneh bin ajaib... agak lebay juga...lebay banget malah... mencoba bikin kisah kehidupan uri oppa-deul waktu puasa.an kaya gini... Ini first time author bikin YAOI... biasanya kan straight... romance pula... hahaha... Ini semua juga khayalan author gimana kalo misalnya member DBSK ikut ngejalanin ibadah puasa layaknya seorang muslim, terus... di sini oppa-deul juga author bikin gaje, aneh, lucuu n lebay~... beda 360 derajat ama karakter aslinya yang keren, baik hati, rajin menabung dan tidak sombong,,,jadi maklummm yahh kalo FF kali ini kurang memuaskan hati reader sekalian... mianhamnida... joengmal mianhee... Namanya juga author amatiran TT_TTFF ini terinspirasi waktu author solat terawehh di mesjid... waktu itu author solat di luar... terus ada seorang cowo muslim keluar mo ngambil wudhu... Oh My God Sun!!! Baju kokonya bersinar banget malam ntu... *ya iyalah... kokonya kan warna putih*... satu lagi,,, author yakin baju koko ntu merknya Az-Zahra... hahaha author langsung ngebayangin kalo ntu adalah Jaejoong oppa... Pasti kinclong n bling-bling bangettt... Bersinarr di tengah kegelapan malam... wkwkwkwk... abis mikirin ntu... author kembali mengikuti rangkaian solat trawh... hehehe *gak ada yang nanya :p* dari situlah author dapet inspirasiii~Cerita ini hanyalah fiktif belaka... apabila terdapat kesamaan nama suatu instusi dan lain-lain... author mohon maaf....Okehhh.... sodara-sodara,,, author tak banyak bacot lagii...

Happy Reading (^o^)//

Yunho POV
"Hyuuuuuuuuuuungg!!!!!!!!" Aku terlonjak kaget mendengar teriakan yang 'lumayan cempreng dengan nada oktaf yang sangat melengking'. Bagaimana tidak... Aku masih enak-enak tidur... mana mimpiin sweety BooJae-ku yang kusayangi dan kucintai sepanjang hidupku...Dengan malas aku membuka mataku kudapati seorang namja dengan wajah yang masih acak-acakan memasang tampang panik di depanku.
"Aiiissshhh... Changmin-ahh... kau membangunkanku..." ucapku seraya membenamkan wajahku ke dalam selimut.
"Hyung-ahh!!! Kita telat bangun!!!! 5 menit lagi imsakk" serunya. Aku berfikir sejenak.. Imsak?? Aku masih berusaha mengumpulkan nyawaku mencerna perkataannya.
"MWO!!!!5 menit lagi Imsakkk!!! Kenapa baru membangunkanku!!!!" seruku panik dan langsung bangun dari tidurku.
"Aiisshh... dari tadi aku berteriak membangunkan kalian... tapi tetap saja pada molor semua" ucapnya sewot.
"Kaja!!! Tidak ada waktu lagi... ayo kita makan!!!" seruku bangkit dari kasur dan berlari kecil menuju ruang makan. Aku menghela nafas... Meja makan kosongg...
"Hyung-ahh... tak ada yang masak... Jaejoong hyung kan lagi pulang kampung..." ucap Changmin lemas. Aiigooo~~~
"ya sudah... waktu sisa 3 menit... makan apa aja juga bolehh" ucapku seraya membuka lemari es mencari-cari seonggok makanan yang dapat dimakan.
"persediaan makanan sudah habiss... bahkan susu bubuk pun habiss..." ucap Yoochun yang baru nongol bersama Junsu. Yoochun terlihat merangkul pundak Junsu. Junsu menguap seraya menutupi mulutnya.
"Chagii-ahh... walaupun baru bangun tidur,,, kamu imut sekaliiii" ucap Yoochun gemas seraya mencubit pipi Junsu.
"joengmal?? chunnie-ku juga ganteng bangett dahhh..." puji Junsu juga. Aku mendengus kesal melihat mereka seperti itu. Coba saja sweety BooJae ada di sini... Pasti kami sudah dinobatkan menjadi pasangan teromantis di dorm ini...
"Aiiissshhh... semuanya memang habis" ucapku pasrah melihat makanan kami tidak ada yang tersisa.
"nde... kan tadi malam changmin ngemil sampai menghabiskan semuanya..." ucap Junsu dengan suara khasnya. Aku menatap Changmin.
"hehehe... peace hyungg... tadi malam perutku udah keroncongan~" ucapnya nyengir. Dasar tuh anak...Akhirnya disisa waktu terakhir... kami banyak-banyak minum air putih... Semoga saja kami kuat berpuasa hari ini...
"ayangg uchuunnie... kamu gak papakan kalau hari ini sahurnya Cuma segelas air putih...kalau kamu gak kuat... puasa setengah hari aja~" ucap Junsu khawatir.
"gwanchana chagi-aa... kita kan sudah dewasa... masa puasa setengah hariii" ucap Yoochun tersenyum manis seraya mencubit hidung Junsu.
"lagiiaann... hanya dengan melihatmu saja... aku sudah kuat puasa seharian..." ucap Yoochun lagi. Junsu langsung merona. Jiaahhh... gombal amattt... Aku dan Changmin hanya melongo dan ternganga melihat mereka seperti itu...
End Yunho POV

Author POV
Baru juga matahari nongol dari pertapaannya... acara-acara gosip TV sudah menggosipkan DBSK... Semuanya heboh karena DBSK tidak sahur pagi itu. Gosip mereka pagi itu langsung menjadi top jawara gosip terhebohh seantreo jagad Asia. Bahkan ada sekumpulan fans yang terlihat sangat sedih mendengarnya. Mereka berdemo di depan gedung SM Entertainment dengan membawa spanduk bertuliskan "TURUNKAN HARGA-HARGA BBM" ehhh... author salah ketik... maksudnya "MUNDURKAN JADWAL-JADWAL URI OPPA-DEUL!!! MEREKA GAK SAHURR... APA SM TEGA MELIHAT MEREKA KELELAHAN MANGGUNG GARA-GARA GAK SAHUR.... DI BULAN RAMADHAN INI... ALANGKAH BAIKNYA KALAU SCHEEDULE OPPA-DEUL SEDIKIT DILONGGARKAN...*lho??* AGAR MEREKA JUGA DAPAT BERIBADAH DENGAN TENANG !!!! WE LOVE DBSK FOREVER ALWAYS KEEP THE FAITH!!! SARANGHEYO OPPA-DEUL!!!" begitulah kira-kira bunyinya... Disiarkan langsung dari olah TKP *lho?* -SBS channel bekerja sama dengan RCTI-Junsu dan Changmin sudah pengen nangis aja melihat cassiopeia sangat perhatian seperti itu di TV...
"Chagii-aa... Changmin-aaah... tahan sedikit... gak boleh nangis waktu puasa kaya gini... nanti batal lagi..." ucap Yoochun yang juga hampir sesenggukan
."cassiopeia the best hyunggg... jadi terharuu~" ucap Changmin menahan butiran air matanya yang udah sedikit nongol.
"nde... sarangheyo cassiopeia!!!" ucap Junsu yang langsung memeluk Yoochun. Changmin yang gak mau sendirian pun ikut nimbrung di sela pelukan mereka.
"cassiopeia perhatian bangett... gue suka gaya lhooo... tapi tenang... kami akan tetap kuat demi kaliannn..." batin Yunho seraya memeluk guling di kasurnya. Ia nonton TV di kamarnya. Malas aja keluar kamar katanya... gak ada Jaejoongie sihh...
"Boojae... cepet balikkk~ bogoshipooo~~~" ucap Yunho masih memeluk guling kesayangannya yang bersarungkan wajah Jaejoong.
*****

Tak ayal dan tak pelak... Jaejoong yang lagi di kampung nan jauh di mato pun melihat acara gosip pagi itu...
"Andwee... kasian sekali Yunnie-bearr... dia gak sahurrr..." ucap Jaejoong menggigit bibirnya. Kemudian Jaejoong pun menengadahkan tangannya dan berdoa seperti di bawah ini:
"Ya Allahh... kuatkanlah Yunnie-bearku puasa hari ini... Jangan biarkan dia merasa lemass Ya Allah... amiiinn... eh,,, ada yang kelupaan... YooSuMin juga ya Allahh... kuatkan mereka... kabulkanlah ya Allahh... amiiinnn..."
Jaejoong menatap nanar acara TV pagi itu... jauh di lubuk hatinya yang terdalam... dia sangat berterima kasih kepada cassiopeia yang selalu mendukung DBSK...
"Aiisshh... ummaa.. kenapa channelnya di ganti" protesnya yang lagi asik-asik menatap dalam-dalam wajah-wajah cassiopeia. Wajah-wajah yang selalu mendukungnya... wajah-wajah yang selalu mencintainya... menyayanginya... dan membeli kaset-kasetnya...*plakkk*
"Jongie-ahh... umma mau nonton cinta fitri dulu..." ucap umma Jaejoong.
"Aiiisshh... bukannya cinta fitri sudah umma tonton tadi malam... "
"bukann... tadi malam itu... cinta dan anugerahh... sekarang cinta fitri season 6 ganti jam tayang... padahal biasanya jam segini ada telenovela cinta paulina... sama Betty Lavea... tapi kalau umma sukanya bikinan dalem negri aja...kaya cinta fitri, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta segitiga, cinta segi empat, cinta banyak segi, cinta si buta dari goa hantu, cinta kepentok duren, cinta si ujang anak kepala desa, atau cinta bersemi di rumah susun..." ucap beliau panjang lebar membuat Jaejoong melongo.
"kenapa gak sekalian aja cinta monyet..." ucap jaejoong pelan.
"hhmmphh... Jongie-ahh... seingat umma cinta monyet gak ada... adanya cinta Nemo si ikan badut.." ucap beliau innocent seraya masih fokus nonton sinetron di depannya.
"cape dehhhh..." Jaejoong mendengus kesal dan beranjak ke kamarnya sambil ngedumel. Dia tak habis fikir... ummanya begitu maniak sinetron... tapi jauh dilubuk hatinya... ia sangat menyayangi ummanya...~~~
End Author POV

Changmin POV
Aku terduduk lemas di sofa ruang tamu. Aiiisshhh... perutku... lapar sekali... kalau biasanya Cuma keroncongan dengan sedikit efek dangdutan... sekarang malah perutku ngerock abiiiss... Aigooo~~~~
"coba saja... ada Sweety Boojae-ku... kita pasti sahur dengan menu empat sehat lima sempurna" ucap Yunho hyung seraya duduk di sampingku. Aku mengangguk.
"apa jaejoong hyung masih lama pulang kampungnya?" tanyaku.
"molla~ dia tidak menelfonku lagi... terakhir katanya di sana sinyalnya kurang jelas karena cuaca yang kurang bersahabat..."
"memangnya di daerah mana?"
"di Chungnam" ucapnya
"Chungnam?? Dimana tuhh???"
"kesononya Cililitan..." jawabnya lagi.
"Owwhhh.." aku manggut-maggut.
"Changmin-ahh... kita bisa break dulu selama bulan Ramadhan ini... barusan Mahmudi ahjusshi nelpon aku... paling nanti kita Cuma di suruh mengisi acara-acara talk show ramadhan..." ucap Yunho hyung dengan muka berbinar-binar.
"joengmal??? alhamdulillahh~" ucapku tak kalah berbinar-binar
"hajiman... siapa itu mahmudi ahjusshi???" tanyaku.
"dia adiknya Lee Soomad ahjusshi,,manager kita... Namanya Lee Mahmud katanya dia baru datang umroh... katanya juga dia membawakan kita oleh-oleh... ada sorban khas Mekahh... aku jadi tidak sabar memakainya" tambahnya.
"apa ada oleh-oleh coklat Mekah juga?" Raut muka Yunho hyung langsung berubah.
"Yee... makanan mulu sihh... ingat kita lagi puasa..."
"Yee... Hyung kenapa jadi sewot... aku kan Cuma nanya... ingat... puasa gak boleh sewot.."
"oh iya... astagfirulloh~" seketika mukanya kembali cerah.
"nah gitu dongg... jadi gimana? Ada gak oleh-oleh coklat arabnya?"
"meneketehe~~~" ucapnya menahan kesewotan mukanya seraya mengacak-acak rambutku.
"dari pada mikirin coklat... mending kita ikut tadarusan bareng Junsu dan Yoochun di mesjid Fathul-Jannah... ada Ustad Imamuddin di sana... pemimpin Nahdatul Ulama-Muhammadiyah Seoul" ucapnya.
"bener juga... aku ikut hyungg... tunggu akuu!!!" ucapku mengejar Yunho hyung yang sudah berlalu. Sambil berjalan aku masih mencerna perkataan Yunho hyung. Ustad Imamuddin... sejak kapan jadi pemimpin NU-Muhammadiyah Seoul... bukannya beliau pemimpin MUI Tangerang?? Ahhh... so what gitu loh... mungkin aja beliau naik pangkatt... jadi di tempatin di sini... *gubrakkk!!!*End Changmin POV

Author POV
"Aiisshh... Yoochunnie... kamu ganteng banget pake koko putih..." ucap Junsu berdecak kagum.
"siapa dulu dongg... abang uchuuunnienya junsu-dolphiniie-honey-sweety..." ucap Yoochun bangga seraya memasang peci putih berenda-renda.
"eehh.. kenapa pecinya jadi kebesaran??" ucap Yoochun panik karena kalau pecinya kebesaran otomatis penampilannya tidak sempurna... dan karena penampilannya tidak sempurna otomanis ketampanannya sedikit bergeser menuruni kurva ketampanan seorang Park yoochun *bicara app saia* Yoochun hanya takut kalau Junsu akan berpaling darinya.
"ini kan peci baru pemberian Lee Somad ahjusshi.... katanya tadi ngeborong peci di tanah abang..." jelas Junsu.
"Ya udah... sekarang pake peci punya ku aja" ucap Junsu seraya memasangkan peci ke kepala Yoochun.
"siiip dahhh... gantenggg... tapi... pake dulu sarungnya... masa teraweh pake boxer?" ucap Junsu menahan tawanya. Yoochun tertawa menyadari penampilannya.
"oooiii.... Junsu Hyung... Yoochun Hyunggg... cepetannn!!! Udah azan nihhh" seru Changmin dari bawah yang sudah siap dengan Yunho.
"Iyaa minniee!!!! Tunggu bentarrr!!!!" teriak Yoo-Su.

Syahdannn!!! empat namja berjalan berjejer. Koko putih mereka terlihat menyilaukan semua mata yang memandang malam itu... Dengan koko seragam, bersarungkan sarung gajah duduk mereka terlihat sangat cakeeppp... di tambah peci putih yang menghiasi kepala mereka. Tak lupa harum semerbak farfum non alkohol mereka menyeruak ke setiap hidung orang-orang di dekat mereka. Penampilan mereka benar-benar menyejukkan hati orang yang melihatnya. Mereka terus berjalan membelah kegelapan malam dengan cahaya dari baju koko mereka. Membuat setiap mata yang memandang berdecak kagum. Malam itu... seperti biasa... mereka teraweh berjamaah di mesjid Fathul-jannah. Tiba-tiba hujan turun...
"Hujannn!!! Ayo lariii..." seru yunho, terpaksa mereka berlari-lari kecil menuju masjid. Walau begitu... 'kesempurnaan' penampilan mereka masih tak pudar. Ketampanan mereka tak tergoyahkan oleh apapun... *lebay banget dah si author*
End Author POV

Yunho POV
Aku masih berdiri kaku. Mataku tak lepas dari sosok di depanku. Rasanya... aku tak bisa menjelaskan betapa bahagianya aku sekarang...
"Sweety BooJae.... kamu datanggg!!!" seruku seraya berlari ke arahnya.
"Yunnie-bearr... sarangheyooo!!! Bogoshipoo!!!" Serunya berlari ke arahku. Persis banget kaya adegan film-film India...Kami berpelukann...
"Jongie-ahh... kenapa gak bilang-bilang kalau mau datang hari ini..." ucapku.
"aku ingin memberi kejutannn..." ucapnya dengan wajah berseri-seri.
"kamu... ini..." ucapku seraya menggoyang-goyangkan pelukan kami.
"waahhh!!! Jaejoong hyung pulanggg!!!! Hyung-ahh bogoshippo!" seru Changmin yang tidak kuketahui dari mana anak ini datang... Dia langsung ikut berpelukan dengan kami... Aiiisshhh...
"assiikkk... sahur nanti makanannya enak-enakkk!!!" serunya lagi dengan wajah girang ala anak kecil yang baru di belikan boneka barbie.
"Changmin-ahh... kamu rindu aku apa rindu masakanku..." ucap Jaejoong persis seperti ibu-ibu yang lagi bicara dengan anaknya.
"hehehe... dua-duanya... apalagi Yunho hyung... tiap detik dia selalu mikirin jaejoong hyung... kasian banget dia sendiriannn...tapi, akhirnya hyung pulanggg!" papar Changmin. Tumben nih anak berkata semanis ini. Kami pun langsung berpelukan lagi.
End Yunho POV

Author POV
"yunnie-ahh... ini ada oleh-oleh dari Chungnam..." ucap Jaejoong seraya menyodorkan sesuatu.
"wuuahhh,,, bagus sekali..." Yunho berdecak kagum seraya mengamati peci pemberian Jaejoong. Peci warna putih bergambarkan chibbi yunjae.
"gimana? Cakep gak???" ucap Yunho seraya mengenakannya.
"wuiiidiiihhh... cakep bangett dahhh... " ucap Jaejoong terpesona melihat seorang Jung Yunho.
"joengmal??? kamsahamnida Boojae-honney-bunnyy-sweetyy-monkeyy" ucap Yunho seraya mencubiti pipi Jaejoong.
"kenapa monkeyy?""hehehe... becanda Jongie-ahh... masa Boojae dibilang monkeyy... gak lah... pantesnya tuhh.. prince... u're key of my head" ucap Yunho sok puitis. Jaejoong mengernyitkan dahinya.
"heart kali yunn.." ralatjaejoong seraya menahan tawanya.
"heart?? Maksudku hatii... hati itu heart ya? Berarti u're key of my heart... chagia-aa" ucap Yunho tersenyum. Mereka langsung berpelukan dahh...
"saranghae Boojae" ucap Yunho.
"nado... saranghae..." bales Jaejoong.
Tanpa terasa bulan ramadhan telah mereka jalani. Mereka puasa penuh tanpa bolong sedikitpun. Lebaran kali ini mereka rayakan berlima dulu... mereka saling bermaaf-maafan. baru setelah beberapa hari kemudian mereka mudik ke kampung masing-masing. Sebelum mudik, yunho ikut Jaejoong dulu ke Chungnam... itung-itung silaturrahmi ama mertua... Finally,,, Mereka hidup bahagia selamanya... *kaya dongeng aja* hehehe

END
Gimanah?? Gaje banget pasti... mianhee chingu-deul...Keep RCL...Kamsahamnida ^^


Behind scene waktu lebaran:
Jaejoong : yunnie-ahh... maafin aku yah kalau selama ini aku banyak salahhh... joengmal mianhee... apalagi kalau biasanya aku sering ngebikin masakan yang pedas buat kamu... padahal kamu kan gak terlalu suka pedas... *dengan muka imut dan memelas*
Yunho: Boojae-ahh... jangan seperti itu... kamu gak ada salah kok ma akuu... justru aku lah yang harus minta maaf... aku sering banget ngecubit pipi kamu... tapi untung deh pipi kamu gak dower... hehe
Jaejoong: aiisshh... diapain aja aku rela... asal ama yunnie... *bergelayut manja*

Junsu : Chunnie-ahh.. mianhee... selama ini aku banyak salah ama kamu... aku sering ngeganggu tidur kamu... aku selalu menang main PS ama kamu... mianhee chagi-aa *menggembungkan pipi*
Yoochun: come on baby... jangan seperti itu... kamu gak salah apa-apa kok honey.. trust me... it work *lho?* aku yang seharusnya minta maaf... aku sering nepuk pantat kamu tanpa izin... hhehe... mianhee chagiii~
Junsu: gwanchana~ *meluk uchun*

Changmin: lha? Woii author... gue ama siapa???? *nyari-nyari author*
Yunjae: minnie-ahh... bukannya elo jadi anak kita???
Yoosu: andweee!!! Minnie ituh anak kita-kita!!!*Yunjae ama Yoosu berebut minnie... kemudian selang beberapa menit datanglah author... langsung aja author bicara empat mata ama minnie oppa meninggalkan Yoosu ama Yunjae yang lagi berdebat*
Author: hehehe... mianhee minnie oppa... oppa ama author aja dehh *tersenyum*
Changmin : boleh... * meluk author* kyaaa!!!! *di pelototin jaejoong oppa*
Sebelum dan sesudahnya... mohon maaf lahir dan batinnn ^^

RCL yakss... hehehehe
gomawooo~