Senin, 07 Februari 2011

FF/ Love & Struggle/ chap 4

Fan Fiction
Title : Love and Struggle Part 4
Cast : Shin Ha Jin
Han hyo Ri
Kim Jaejoong
Shim Changmin
Kim Junsu
Jung Yunho
Park Yoochun
Kim Heechul
Kang Soo Hee [other cast nyusul]


Author POV
Dokter Changmin memapah Ha jin berbaring di kasurnya. Ha jin menjadi sangat lemah setelah menjalani terapi.
”ha jin-ahh...kenapa kamu jadi seperti ini?” Hyo ri segera menghampiri Ha jin dan membantu Changmin memapahnya.
“ini adalah efek samping dari terapi, kamu tenang saja. Kondisinya akan segera membaik” ucap Changmin.
“Hyo ri-ahh... hari ini kamu datang...” ucap Ha jin pelan.
”aisshhh... kamu jangan bicara dulu, istirahat saja ya...tapi nanti kamu harus makan makanan yang kubawa ini biar kamu pulih lagi” Hyo ri semangat. Ia membawakan ha jin sup kimchi. Makanan kesukaannya. Ha jin tersenyum lemah. Wajahnya pucat.
End of Author POV

Ha jin POV
Setelah kondisiku kembali pulih. Hyo ri menyuapiku sup kimchi. Makanan kesukaanku.
“Hyo ri-ah... kenapa kamu mau berteman denganku...padahal aku selalu merepotkanmu...” ucapku tiba-tiba.
“aiiiisshh... jangan bicara seperti itu,,kamu tidak merepotkanku... aku benar-benar senang bisa sahabatan dengan kamu... Ha jin-ahh... sekarang aku tanya... sampai kapan kamu bertahan melawan penyakit ini tanpa memberitahu appa kamu” tanyanya.
”aku... aku... tidak ingin membuat appa khawatir... aku...” Hyo ri memotong perkataan ku.
”ha jin-ahh... aku tau... tapi bukan begini caranya...” ucapnya.
”kumohon jangan bilang dengan appa... aku benar-benar tidak ingin membuatnya khawatir... Hyo ri-ahh... kumohon.... appa ku juga sibuk dengan utangnya,,, kalau dia tau... hanya akan menjadi bebannya...” aku menitikkan air mataku.
”aissshh... ya sudah,,, tapi ada satu syarat...” ucapnya
”kamu harus cepat sembuh....”lanjutnya lagi.
”ne... aku juga bosan sakit melulu. Aku ingin bekerja juga supaya dapat membayar uang rumah sakit ini kepadamu” ucapku semangat.
“Ha jin-ahh... aku benar-benar tulus membantumu... kumohon,, kamu tidak usah seperti itu... aku hanya ingin kamu cepat sembuh... aku kangen ingin ke kampus denganmu... aku kangen semua kelakuan aneh kamu... aku kangen dengan kepolosanmu yang sering membuatku tertawa... aku kangen curhat sama kamu... aku kangen membuat kamu marah... aku kangen melihat wajah sewotmu yang jelek itu... aku kangen semuanya....” ucap Hyo ri. Ia menitikkan air mata.
”Hyo ri-ahh... gomawo... joengmal gomawo... aku benar-benar bahagia punya sahabat sebaik kamu” ucapku seraya memeluk Hyo ri. Aku menangis.
End of ha jin POV

Jaejoong POV
Aku mendengar semuanya. Aku mendengar apa yang mereka bicarakan. Sekarang, perasaanku... Aisshh... aku benar-benar ingin memeluk yeoja itu. Jujur, aku terharu mendengarnya. Kisahnya jauh berbeda dengan kisahku... Aku baru sadar, harusnya aku bersukur dengan kehidupanku. Ha jin-ahh... gomawo... gomawo sudah menyadarkanku...
End of Jaejoong POV
Author POV
“Ha jin-ahh… apa kamu tau.. Dia adalah sunbae kita” ucap Hyo ri seraya melirik Jaejoong yang lagi melamun.
”mwo !!! sunbae...!”seru Ha jin terkejut. Membuat Jaejoong melirik ke arah mereka.
”waeyo...” tanya jaejoong.
”jadi... kamu,,, sunbaeku...” ucap Ha jin terbata.
”ne... padahal aku begitu terkenal, kenapa kamu tidak tau sama sekali... ck ck ck ” ucap Jaejoong.
”heh... terkenal? Joengmal?” Ha jin mengulum tawa. Ia tak percaya.
”ne.. ternyata kamu benar-benar tidak tau...” Hyo ri membela Jaejoong.
”Aiisshh... kenapa kamu malah membela dia” bisik Ha jin. Tapi kedengaran Jaejoong.Ia mengulum tawa.
”memang itu yang sebenarnya...” ucap Hyo ri. Ha jin mulai sedikit percaya.
“benarkan sunbae...” tanya Hyo ri kepada Jaejoong.
”yahh... begitulah....” ucap Jaejoong bangga. Ha jin memanyunkan bibirnya.
Junsu dan Heechul pun memasuki kamar mereka. Mereka akan memberikan suntikan sore itu.
”hyung-ahh... bagaimana kakimu?” tanya Junsu.
”yah... beginilah...” keluh Jaejoong berlaga sedikit sedih.
”sabarlah Jae...”ucap Heechul seraya menepuk kaki Jaejoong.
”Andweeeeeee!!!” Jae berteriak.
”sakit hyunggggg!” tambahnya lagi. Hee chul cekikikan melihatnya.
”Hyung-ahh... tega sekali kamu...”ucap Junsu.
”ne... mianhe Jae...aku gemes melihat kakimu...”ucap Hee chul.
”Aisshhh... alasan macam apa itu...”batin Jaejoong seraya memegang kakinya.Mereka pun menyuntikkan cairan putih ke selang infus Jaejoong.
Junsu dan Heechul beralih ke tempat Ha jin. Junsu segera menyuntikkan obatnya.
”Aaaaaaaaaaaaaa...!!!” seru Ha jin membuat yang lain khawatir. Jaejoong juga jadi sangat khawatir.
”kenapa...??? sakit sekali yaa...”tanya Junsu sedikit bersalah.
”aniyoo... hanya saja... aliran obat suntikannya terasa dingin” Ha jin nyengir.
”Aisssshhh... dikirain ada apa..” ucap Hyo ri.
”aku jadi penasaran gimana rasanya...” ucap heechul dengan ekspresi lebainya.
”ya sudah... opname aja sana...”ucap Junsu diiringi cekikikan yang lain.

*****
”Hyo ri-ahh...”panggil Jaejoong ketika Ha jin ke toilet.
”ne... waeyo?”
“Hmmm… sepertinya kamu sangat bahagia bersahabat dengan Ha jin, apa kalian berteman dari kecil?” tanya Jaejoong penasaran.
”aniyo...aku kenal dengannya juga waktu kuliah,,, dia satu-satunya sahabatku... padahal dulu aku punya geng. Bisa dibilang geng kami adalah geng anak-anak orang kaya dan populer. Tapi ketika ayahku bangkrut karena difitnah dan masuk penjara teman gengku mulai menjauhiku. Mereka tidak pernah menghiburku dan tidak peduli padaku. Termasuk Jessica, dia bahkan memusuhiku. Dan aku tau...saat itu Jessica sedang pacaran dengan sunbae” jelas Hyo ri. Anak ini memang tidak segan-segan menceritakan apapun.
”mwo! Berarti Jessica teman kamu...”Jaejoong terkejut.
”ne... dari kecil aku berteman dengannya. Aku tidak menyangka disaat seperti itu aku malah dimusuhinya. Akupun menjadi anak yang dikucilkan dan diejek di kampus... Dan saat itu hanya Ha jin yang mau berteman denganku. Dia sangat baik. Dia bahkan tidak segan-segan melindungiku dari ejekan teman-teman. Tak jarang ia adu mulut dengan mereka hanya karena membelaku. Saat itu, dia juga dijauhi karena berteman denganku. Aku sungguh terharu melihatnya. Padahal ketika aku belum mengalami masalah itu, aku tidak pernah menegurnya sama sekali... atau hanya sekedar menyapanya di kelas... dan sekarang ketika ayahku terbebas dari fitnah, ayahku diangkat menjadi direktur sebuah perusahaan... setelah itu teman-teman yang memusuhiku meminta maaf dan kembali mendekatiku... aku memafkan mereka,,, tapi aku tidak menganggap mereka sebagai sahabat lagi. Karena Ha jin lah satu-satunya sahabatku.... aku... tidak tau bagaimana harus membalasnya... ” Hyo ri menitikkan air mata. Jaejoong benar-benar menyimak kisah Hyo ri.
”aku... tidak menyangka kisah Hyo ri sepelik itu. Dan lebih tidak percaya lagi... kalau Jessica seperti itu...”batin Jaejoong.
”Hyo ri-ahh... sudahlah... jangan menangis lagi.. kamu sekarang beruntung telah menemukan sahabat seperti itu...”ucap Jaejoong seraya menepuk pundak Hyo-ri.
”ne... sunbae-ahh...mianhe aku jadi bercerita panjang lebar begini?”ucap Hyo ri seraya menyeka air matanya. Jaejoong tersenyum. ”gwanchana... aku malah senang... kamu tidak segan-segan bercerita kepadaku...”ucapnya.
”Andweeeeeeeeeeee!!!” tiba-tiba Ha jin berteriak dari toilet.
”ha jin-ah... waeyo?” tanya Hyo ri panik.
”ada cicak !!!!!” seru Ha jin lagi membuat Hyo ri tertawa.
”Aisssshhh... sama cicak aja takut...” ejek Hyo ri.
”cicaknya mengintipku.... !!!” seru Ha jin lagi membuat Hyo ri dan Jaejoong tertawa.
End of author POV

Ha jin POV
Sebenarnya aku tidak berselera makan malam ini. Perutku sedikit bermasalah. Dengan tidak semangat aku mengunyah makananku seraya memperhatikan acara TV yang kutonton.
Tapi... dari tadi... aku merasa namja itu selalu melihat ke arahku... apa ada yang aneh? Perlahan aku melirik ke arahnya. Dan ya.. namja itu memang melihat ke arahku. Ada apa dengannya? Aku segera mengalihkan pandanganku. Aku jadi risih sendiri. Dia juga tidak cerewet seperti biasa. Dia hanya diam. Aisssshhh.... aku jadi gugup. Aku kembali melirik ke arahnya. Dia tetap mematung memperhatikanku. Omona!!! Kenapa dia jadi aneh begini...
“Ya !! berhentilah melihatku seperti itu” ucapku.
Dia hanya mengulum tawa. Ada apa sih... apa ada yang salah? Aku memperhatikan diriku.Perasaan... tidak ada yang salah. Apa jangan-jangan dia menyukaiku? aigoo... Aku geleng-geleng kepala. Mana mungkin??? Aku menjitak kepalaku. Mana mungkin ada yang suka sama aku...
Dia masih saja melihat ke arahku seraya cekikikan. Ada yang gak beres. Aku menyadarinya. Tapi apa?
”berhentilah seperti itu...”ucapku.
”aku hanya merasa lucu melihat bajumu malam ini” ucapnya.
”mwo! Memangnya kenapa....” belum sempat aku menyelesaikan omonganku, aku menyadari kalau baju yang kukenakan terbalik. Aigooo.... koq bisa??? Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku seperti ini.
”Aissshhh... kenapa bisa terbalik” gumamku dengan ekspresi yang terlihat sedikit tolol.
”hahahahaha....”namja itu mentertawakanku.
”puas kamu.... !” ucapku seraya berlalu ke toilet untuk mengenakan baju dengan benar.
”heyy... jangan salah lagi memasangnya... kaya anak kecil saja... apa perlu kupasangkan?” serunya dari luar. Seketika mukaku berubah semerah kepiting rebus.
”berhentilah mengejekku” seruku. Lagi-lagi namja itu tertawa. Sungguh... aku benar-benar malu.
End Ha jin POV
Jaejoong POV
Dari tadi memang aku memperhatikan yeoja itu. Walau matanya sayu karena sakit, tapi matanya memancarkan aura yang tak bisa kujelaskan. Aku suka sekali menatap mata yeoja itu. Dia terlihat tidak berselera makan malam ini. Entah kenapa, aku terus saja memperhatikannya. Aku sadar dia mulai agak risih.
Tanpa sengaja kulihat bajunya terbalik. Baru kali ini aku melihat yeoja memakai baju terbalik. Benar-benar lucu. Aku mengulum tawa hingga akhirnya aku beritahu dia. Dengan ekspresi sedikit tolol ia melihat bajunya. Benar-benar menggemaskan. Dia segera beranjak ke toilet. Tawaku meledak.
End Jaejoong POV
Author POV
Ini masih jam 5 pagi. Namun Junsu sudah keliling ke setiap kamar untuk menensi pasien. Hari ini memang jadwalnya menensi. Hingga akhirnya dia memasuki kamar 307. jaejoong sudah terbangun.
”hyung-ahh... tumben kamu sudah bangun jam segini” ucap Junsu.
”ne... aku juga tidak tau kenapa... aku tidak bisa tidur lagi...”ucap Jaejoong.
Junsupun menensi jaejoong.
”Hyung... kondisimu semakin membaik... tensimu 120/80. kalau terus seperti ini operasinya bisa dimajukan” jelas Junsu.
”Aissshhh... aku tidak mau cepat-cepat operasi...” keluh Jaejoong.
”kenapa? Apa kamu tidak bosan di sini?”
”memangnya sehabis operasi aku langsung diperbolehkan pulang?”
”annii... sehabis operasi istirahat dulu seminggu disini untuk pemulihan dan terapi berjalan...” jelas Junsu.
”owh... Aku belum pernah operasi... jadi, aku perlu waktu untuk mempersiapkan diriku”
”Aissshhh... hyung-ahh.. kamu tidak perlu takut”
”anii, aku tidak takut... hanya saja aku perlu persiapan...” ucap Jaejoong.
Junsu beranjak ke tempat Ha jin yang masih tertidur.


TBC****






Tidak ada komentar:

Posting Komentar